IHSG Cenderung Melemah
Branch Manager First Asia Capital Pontianak, Yangpi mengatakan, setelah bergerak fluktuatif, IHSG berhasil ditutup rebound naik 25,972 di 4226,886.
lihat foto
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Steven Greatness
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Branch Manager First Asia Capital Pontianak, Yangpi mengatakan, setelah bergerak fluktuatif, IHSG berhasil ditutup rebound naik 25,972 di 4226,886.
Penguatan indeks tersebut dipicu aksi beli sejumlah saham big-caps seperti ASII, BMRI, dan BBRI, rebound yang terjadi pada saham emiten Grup Bakrie, dan aksi beli saham sektor properti.
"Penguatan sejumlah saham sektoral tersebut dipicu optimisme pertumbuhan ekonomi Indonesia 3Q12 akan lebih tinggi dari 2Q12. Ini menunjukkan daya tahan ekonomi domestik yang tangguh di tengah tren perlambatan ekonomi global," ujar Yangpi kepada Tribun Pontianak, Rabu (26/9/2012).
Menurut Yangpi, perkembangan bursa global tadi malam bergerak bervariasi. Indeks saham utama di zona Euro ditutup di teritori positif pascapernyataan Presiden ECB, Mario Draghi, yang akan tetap menjalankan program bond-buying setelah pertemuannya dengan Kanselir Jerman Angela Merkel.
Sementara pasar saham AS ditutup di teritori negatif. Indeks utama DJIA dan S&P di Wall Street ditutup terkoreksi masing-masing 0,75 persen dan 1,05 persen ditutup di 13457,55 dan 1441,59. Harga minyak mentah di AS turun 0,31 persen di USD90,90/barrel.
Koreksi di Wall Street tersebut dipicu sejumlah hal seperti meningkatnya kekhawatiran krisis keuangan di Spanyol dan pesimisme terhadap program stimulus yang dilakukan sejumlah bank sentral dunia tidak akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi global.
"Perkembangan pasar saham global yang kurang menggembirakan tersebut diperkirakan akan menahan penguatan indeks pada perdagangan hari ini. IHSG diperkirakan akan bergerak di kisaran 4190 hingga 4250 dengan kecenderungan melemah," paparnya.
Baca Juga:
