Ekspor Batu Bara Jambi Turun
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang turun akibat tidak beroperasinya 24 perusahaan batu bara di Provinsi Jambi, tidak signifikan
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Duanto Asto Sudrajat
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang turun akibat tidak beroperasinya 24 perusahaan batu bara di Provinsi Jambi, tidak signifikan memberatkan Pemerintah Provinsi Jambi.
Namun, penurunan produksi diperkirakan memengaruhi pertumbuhan ekonomi, ke arah negatif (turun-red). Besaran penurunan PNBP tidak begitu besar, dibanding penerimaan pada 2011, yaitu sekitar Rp 11 miliar.
"PNBP tidak begitu berat, yang pengaruh adalah ekspornya," ungkap Hasan Basri Agus, Gubernur Jambi, saat diwawancara seusai meninjau pembangunan gedung baru RSUD Mattaher, Selasa (25/9/2012).
Batu bara di Provinsi Jambi, disebutkan Hasan Basri mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Namun sedari awal, ketika memberikan pandangan umum kepada DPRD Provinsi Jambi, dia telah mengatakan bahwa ada kemungkinan pertumbuhan ekonomi akan menurun.
Di lain sisi, untuk menekan pertumbuhan ekonomi supaya tidak menurun, Pemprov Jambi sedang 'push' APBD dan ABPD, supaya tidak tersisa Silpa yang besar. "Sebab APBD pengaruhi pertumbuhan ekonomi. Kita push habis 31 Desember," katanya.
Hasan Basri Agus mengatakan perusahaan batu bara tersebut sebenarnya tidak tutup. Namun saat ini perusahaan tersebut hanya tidak beroperasi, karena harga jual yang turun.
Baca Juga:
- BPD Jateng Tuan Rumah Penarikan Undian Panen Rejeki
- Canon Gelar Photo Marathon Indonesia
- Satu Desa Wisata Bisa Mendatangkan Rp 1,6 Miliar
- Jakarta Bakal Punya Enam Ruas Jalan Tol Layang