Jumat, 3 Oktober 2025

China Pesan 50 Unit Pesawat Airbus

China akan membeli pesawat dari Eropa senilai US$ 3,5 miliar. Harga itu berlaku untuk 50 pesawat milik Airbus.

Editor: Sugiyarto
zoom-inlihat foto China Pesan 50 Unit Pesawat Airbus
AFP/ADRIAN DENNIS
ILUSTRASI

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - China akan membeli pesawat dari Eropa senilai US$ 3,5 miliar. Harga itu berlaku untuk 50 pesawat milik Airbus.

Perjanjian jual beli ini dikantongi oleh Kanselir Jerman, Angela Merkel saat melakukan perjalanan kenegaraan ke Beijing selama dua hari.

Komitmen ini menjadi bukti atas ucapan Perdana Menteri China Wen Jiabao yang sebelumnya berjanji tetap melakukan investasi ke Eropa meskipun dengan pilihan yang lumayan ketat karena krisis keuangan Benua Biru makin parah.

Kantor berita Xinhua melaporkan, dalam perjanjian tersebut juga disepakati bahwa perakitan pesawat juga dilakukan di China.

Peristiwa tersebut merupakan sejarah baru bagi keduanya karena ini adalah pertama kalinya China memiliki perjanjian signifikan dengan Airbus yang memiliki induk usaha EADS, sejak terjadi sengketa antara negara itu dengan Uni Eropa soal aturan dari Emissions Trading Scheme (ETS).

Mulai Januari 2012, ETS memberlakukan biaya penerbangan tambahan termasuk biaya untuk karbon.

China dan beberapa negara lainnya menilai sistem ini tidak adik karena kenaikan ini diterapkan secara keseluruhan, bukan hanya di wilayah udara Eropa.

Selanjutnya pada bulan Maret, kepala eksekutif EADS, Louis Gallois mengklaim Airbus menuai tindakan pembalasan oleh China. Ia menilai, China langsung memblokir pembelian Airbus. Tapi, China tak bergeming.

Sedangkan bagi Merkel, ini adalah kunjungan keduanya ke negeri tirai bambu. Ia mengaku bertekad membenahi hubungan Eropa dengan China dan berusaha menghidupkan bisnis perusahaan-perusahaan Eropa. Ia didampingi oleh beberapa menteri dan sejumlah eksekutif ternama dari Jerman.

Perdagangan bilateral antara Jerman dan China mencapai sekitar US$ 180 miliar tahun lalu. Hasil ini meningkat hampir dua kali lipat dibanding lima tahun lalu. Hari ini, Kamis (30/8) kedua negara telah menandatangani 10 perjanjian lanjutan, disektor komunikasi, kesehatan energi dan kelautan. (*)

BACA JUGA:


Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved