Minggu, 5 Oktober 2025

Jabar Terancam Krisis Telur

Kebutuhan telur di Jabar cukup tinggi. Menurut Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Jabar, Koesmayadi Tatang

Editor: Hendra Gunawan
zoom-inlihat foto Jabar Terancam Krisis Telur
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kebutuhan telur di Jabar cukup tinggi. Menurut Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Jabar, Koesmayadi Tatang Padmadinata, untuk periode Juli-Desember tahun ini kebutuhan telur di Jabar mencapai 68.957 ton.

"Khusus momen Ramadan, kebutuhan telur 40.289 ton. Padahal, produksi ayam petelur di Jabar hanya 18.550 ton telur. Masih kekurangan sekitar 21.738 ton telur ayam," kata Koes saat dihubungi, Jumat (27/7/2012).

Tidak sebandingnya produksi telur dan kebutuhan masyarakat, kata Koes, karena Jabar memang bukan daerah produsen telur. Keurangan pasokan ini membuat Jabar terancam krisis telur. Saat ini agar kebutuhan telur selama Ramadan dapat terpenuhi, Jabar mendatangkan pasokan dari Blitar, Lampung, dan beberapa daerah di Jawa Timur.

Penyerapan telur di Jabar selama Ramadan tidak berlangsung secara sekaligus, tapi bertahap. Biasanya, penyerapan telur berlangsung sejak satu bulan sebelum Ramadan sampai pekan pertama Ramadan. Saat itu, telur diserap industri kue dan pengolahan berskala besar.

Memasuki pekan kedua, penyerapan telur dilakukan industri makanan, restoran, hotel, dan rumah tangga. "Sedangkan pada pekan ketiga, penyerapannya dilakukan kalangan ibu rumah tangga dan usaha mikro, kecil, menengah (UMKM)," kata Koes.

Koes juga mengaku khawatir terjadi kenaikan harga telur, seperti pada daging sapi, daging ayam, dan kedelai. Ia berharap harga jual telur, yang saat ini Rp 17.000 per kilogram, tidak naik.

Mengenai telur ayam buras, Koes berpandangan, permintaannya jauh lebih sedikit daripada ayam petelur. Selama Ramadan, produksi telur ayam buras, yang harga jualnya Rp 11.150 per butir, sebanyak 67,5 juta butir telur. Angka itu setara dengan 2.702 ton telur.

Kepala Dinas Indag Jabar, Ferry Sofwan Arief, mengatakan, pada pekan pertama Ramadan, industri roti menyerap 40 persen total pasokan telur bagi Jabar. Ia memperkirakan, pada pekan kedua dan ketiga Ramadan, harga jual telur meningkat.mendekati Rp 19.500 per kg.Hal itu karena terhambatnya pasokan telur dari Jatim. Namun kenaikan harga itu hanya sementara. (win)

Harga Jual Telur 3 Bulan Terakhir
Mei: Rp15.800 per kg
Juni: Rp15.900 per kg
 Juli: Rp18.500 per kg
Pergerakan harga telur bulan Juli:
9 Juli Rp19.500, 16 Juli Rp 19.400, 23 Juli 18.000, dan 26 Juli Rp17.500
Sumber: Data Disperindag dari 5 Pasar di Kota Bandung

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved