Jasa Remitansi Pos Belum Menggeliat
Jasa remitansi di awal Ramadan ini belum menggeliat. Diperkirakan, transaksi pengiriman

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Fendry Hasari
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI – Jasa remitansi di awal Ramadan ini belum menggeliat. Diperkirakan, transaksi pengiriman uang tersebut akan menanjak mendekati Idul Fitri.
“Kalau mendekati Lebaran mungkin ada kenaikan transaksi, tapi penambahannya tidak begitu signifikan bisa jadi 350 transaksi,” ungkap Kepala Kantor Pos Jambi, Asril Khaidir yang didampingi Wakil Kepala, Sudirjo, Selasa (24/7/2012).
Data itu merujuk pada layanan Western Union di Kantor Pos. Kantor Pos melayani jasa remitansi dengan menyediakan loket Western Union (WU). Kini, jumlah transaksi masih seperti biasanya, rata-rata 300 transaksi per bulan. Tapi itu masih transaksi yang pencairannya tercatat di Kantor Pos Jambi.
Dia bilang, transaksi yang menggunakan WU ini umumnya pada negara yang banyak Tenaga kerja Indonesia (TKI) berada. Tak heran, di Jambi WU lebih didominasi uang masuk ke Jambi ketimbang pengiriman keluar. Tiap orang, rata-rata mengirim Rp 5 juta.
Menurut Asril WU bukanlah produk andalan di kantor pos, lantaran transaksinya tidak terlalu banyak. Lagi pula, sambungnya, di Kota Jambi TKI sedikit. “Jarang didengar bahwa di Kota Jambi ini banyak TKI, beda dengan di Kerinci. Mungkin banyak tapi untuk transaksi WU yang mengelola di kantor pos Kerinci pula.
Untuk remitansi, PT Pos memiliki produk sendiri yaitu wesel pos. Kehadiran wesel pos instan ini banyak digunakan antar daerah. Tapi, ada pula perusahaan yang memanfaatkannya untuk membayar gaji.
Ia tidak memungkiri, jasa transaksi keuangan masih penyumbang terbesar omzet Pos dibandingkan barang dan surat . Komposisinya 60 persen transaksi keuangan selebihnya transaksi barang dan mail atau surat .
Terpisah, Pemimpin Pelayanan Nasabah BNI Jambi, Bastian bilang mereka memiliki produk BNI Smart Remittance untuk jasa remitansi. Tapi, Bastian mengatakan, “Di Jambi memang kurang yang menggunakan produk ini, transaksinya tidak begitu banyak.”