Kebutuhan Uang Menyambut Lebaran Rp89,4 Triliun
Bank Indonesia (BI) memperkirakan bakal terjadi peningkatan kebutuhan uang selama periode Ramadhan dan Idul Fitri 2012.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihadiatma Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memperkirakan bakal terjadi peningkatan kebutuhan uang selama periode Ramadhan dan Idul Fitri 2012.
Diperkirakan peningkatan tersebut sebesar Rp 89,4 triliun atau meningkat sebesar Rp 9,1 triliun dibandingkan dengan realisasi periode Ramadhan dan Idul Fitri tahun sebelumnya.
Karenanya, BI mempersiapkan uang Pecahan Besar Rp100.000, Rp50.000, dan Rp20.000 yang diproyeksikan sebesar Rp 81,1 triliun.
Sedangkan Uang Pecahan Kecil, pecahan Rp10.000, Rp5.000, Rp2.000, dan Rp1.000 serta uang logam seluruh pecahan, yang diproyeksikan sebesar Rp 8,3 triliun.
"Persediaan uang ini dinilai sangat mencukupi dalam memenuhi proyeksi kebutuhan uang periode Ramadhan dan Lebaran 1433 H, baik dari sisi jumlah total maupun jumlah per pecahan," ungkap Kepala Grup Hubungan Masyarakat, Difi A. Johansyah, Jakarta, seperti dikutip dari rilisnya, pada Selasa (24/7/2012).
Sementara itu, infrastruktur dan layanan sistem pembayaran non tunai juga telah disiapkan untuk mengantisipasi peningkatan transaksi pembayaran non tunai (RTGS, Kliring) yang volume transaksinya selalu meningkat rata-rata 13,7 persen di atas transaksi normal harian.
Sedangkan, transfer dana melalui SKNBI saat ini juga telah menggunakan sistem transfer dana close to real time “Si Kilat” (Sistem Kliring Kini Lebih Cepat).
Lebih lanjut, dalam menghadapi lonjakan transaksi, BI akan optimal bekerja sama dengan Perbankan dan sepanjang dibutuhkan BI juga siap menambah jam layanan operasional.
Tahun ini BI berupaya untuk memadukan layanan pembayaran tunai dan non tunai dalam rangka mewujudkan less-cash society. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dan peritel agar semakin sering menggunakan alat pembayaran menggunakan kartu (APMK) terutama uang elektronik sebagai alternatif uang kertas dan uang logam terutama uang pecahan kecil.
Oleh karena itu selama periode kas keliling yang akan dilaksanakan di Monas per tanggal 30 Juli 2012, masyarakat juga dapat melakukan penukaran uang ke uang elektronik (e-money) secara cuma-cuma dengan membawa kartu atm/debit untuk kemudian ditukarkan. Hal ini selain untuk perluasan sistem pembayaran non tunai juga untuk memberikan keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam bertransaksi.(*)
BACA JUGA: