Minggu, 5 Oktober 2025

PT Garam Kembangkan Lahan di NTT

Industri garam nasional hanya 1,1 juta ton dan semuanya terserap ke pasar ritel

TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA- Untuk menekan angka ketergantungan impor garam, pemerintah melalui PT Garam (Persero) mendorong ekspansi lahan garam ke wilayah Teluk Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT).

Direktur Keuangan dan Marketing PT Garam (Persero) Yulian Lintang mengatakan, apabila produksi garam hanya mengandalkan dari lahan-lahan eksisting maka selamanya RI  akan terus mengimpor  garam dalam jumlah besar.

Kebutuhan garam nasional diperkirakan mencapai 3 juta ton per tahun. Rinciannya, untuk garam industri 1,6 juta ton dan kebutuhan ritel 1,4 juta ton.

"Industri garam nasional hanya 1,1 juta ton dan semuanya terserap ke pasar ritel. Sisa kekurangannya dipenuhi garam impor dari India dan Australia," katanya di sela MoU dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Senin (9/7/2012).

Luas lahan di Teluk Kupangmencapai 7000 hektare. Tapi yang akan dikelola pemerintah hanya 5000 hektare, sisanya yang 2000 hektare dikelola rakyat.

Pengerjaan lahan di Teluk Kupang saat ini masih dalam proses DED (detail engineering design), investasinya diperkirakan Rp 500 miliar dengan proyeksi kapasitas produksi 400.000 ton per tahun.

Diharapkan 2013 sudah mulai berproduksi sekitar 50 persennya atau 200.000 ton.

"Jadi pada tahun 2014 Indonesia bisa bebas garam impor yang untuk konsumsi, sebab kekurangannya kan hanya 300.000 ton. Kalau untuk industri memang masih harus impor," yakinnya.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved