Jembatan Selat Sunda
Dua 2 Trase JSS Sulitkan Laju Kereta Api
Pembangunan Jembatan Selat Sunda, rencananya akan dibangun dua trase. Hal itu untuk mengurangi biaya pembangunan Jembatan Selat Sunda.

Laporan Wartawan Tribunnews, Adiatma Fajar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam pembangunan Jembatan Selat Sunda, rencananya akan dibangun dua trase. Hal itu untuk mengurangi biaya pembangunan Jembatan Selat Sunda.
Meski secara biaya pembangunan lebih murah, namun Wakil Menteri PU Hermanto Dardak Hermanto Dardak mengkritisi desain studi awal Ditjen Bina Marga, yang trasenya merencanakan dua patahan cukup tajam ketika mendekat ke sisi Sumatera. Hal tersebut dinilai, akan menyulitkan lajunya kereta api di jembatan tersebut.
“Perlu dibuat rasionalisasi terutama pada sisi Sumateranya, supaya jari-jari horizontalnya lebih besar dan tidak patah, karena akan menyulitkan kereta api, laju kecepatannya akan melambat,” ungkapnya di kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jum'at (6/7/2012)
Trase JSS buatan Ditjen Bina Marga memiliki panjang total 28,8 kilometer (Km) sedangkan trase hasil Wiratman panjangnya 28,4 Km. Wakil Menteri PU juga meninjau langsung calon lokasi kaki JSS sisi Jawa hasil dua kajian tersebut.
Lokasi pilihan dari Wiratman terletak di belakang PT Asahimas Chemical, sementara lokasi masukan dari Ditjen Bina Marga berjarak sekitar 3 Km lebih ke selatan.
Hermanto Dardak menerangkan, hasil kedua pra studi ini menjadi konsep dasar untuk tahapan studi kelayakan yang akan segera dilakukan. Studi kelayakan sendiri direncanakan akan dilakukan dalam waktu dekat guna mengejar konstruksi yang ditargetkan mulai berjalan pada awal 2014
"Bukan tidak mungkin jika nantinya trase yang digunakan merupakan kolaborasi gabungan dari dua kajian tersebut.,"jelas Hermanto Dardak. (*)
BACA JUGA: