Pemerintah Kesulitan Tambah Investasi Infrastruktur
pascakrisis moneter, investasi untuk infrastruktur hanya bisa mencapai 3 persen.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebelum terjadi krisis moneter pada tahun 1998, tingkat investasi negara Indonesia untuk sektor infrastruktur mencapai 7- 8 persen. Namun pascakrisis moneter, investasi untuk infrastruktur hanya bisa mencapai 3 persen.
"Makanya dulu zaman Orba kita bisa tumbuh sustain, dari tahun ke tahun. Setelah krisis kita tidak bisa kembali,"ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bapenas, Armida Salsiah Alisjahbana di kantornya Senin (25/6/2012).
Dengan kondisi seperti ini, Armida mengatakan pemerintah menargetkan investasi untuk infrastruktur sebesar 5 persen.
"Sekarang kita berusaha investasi untuk infrastruktur bisa sampai 5 persen, sekarang baru 3 persen,"papar Armida.
Agar bisa menjalankan program pengentasan kemiskinan, negara harus mampu menaikan investasi untuk infrastruktur sebesar 7 sampai 8 persen. Armida memberi contoh negara India yang kemiskinannya masih dibawah negara Indonesia, karena dana investasi untuk infrastruktur mereka belum mencapai 7 persen.
"Kalau mau sustain untuk MP3I harus 7 sampai 8 persen. Itu yang terjadi di India dan Cina, Investasi struktur kalau tinggi diatas 5 persen,"jelas Armida.