Bank Lampung Fokus KUR
Bank Lampung menyatakan komitmennya menjadi bank penyalur kredit usaha rakyat (KUR).
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Bank Lampung menyatakan komitmennya menjadi bank penyalur kredit usaha rakyat (KUR). Tahun ini ditargetkan KUR yang disalurkan oleh bank milik Pemprov Lampung ini mencapai Rp 40 miliar.
Demikian diungkapkan Direktur Utama Bank Lampung Syamsurizal dalam acara peresmian kantor cabang pembantu (KCP) yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman, Bandar Lampung, Senin (28/5). Hadir dalam acara tersebut, Wakil Gubernur Lampung Joko Umar Said yang mewakili gubernur.
"Pembukaan KCP Bank Lampung di Jalan Sudirman merupakan salah satu langkah untuk memperluas jaringan. Selain itu, juga demi memaksimalkan pelayanan kepada nasabah," tutur Syamsurizal dalam sambutannya.
Penyaluran KUR sendiri merupakan bentuk dedikasi Bank Lampung selaku bank daerah yang hadir untuk memajukan sektor ekonomi produktif, memperkuat permodalan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di provinsi ini.
Dengan berdirinya KCP di Jalan Sudirman, kini Bank Lampung telah memiliki 44 kantor layanan yang tersebar di seluruh penjuru Lampung. Bahkan, ada pula yang berada di Jakarta.
Berdasar laporan keuangan 2011 yang telah diaudit oleh kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi dan Rekan, terlihat bahwa kinerja Bank Lampung menunjukkan grafik semakin menanjak. Total aset meningkat menjadi Rp 4,2 triliun, dana pihak ketiga (DPK) Rp 2,4 triliun, kredit Rp 1,9 triliun, dan laba Rp 122 miliar.
Tak hanya itu. Non-performing loan (NPL) juga terjaga dengan baik, yaitu di 0,87 persen. Angka tersebut jauh di bawah ketentuan Bank Indonesia sebesar 5 persen. Hal itu menunjukkan bahwa kredit yang disalurkan oleh Bank Lampung terkelola dengan baik.
Syamsurizal menyebutkan, pendapatan asli daerah (PAD) yang disumbangkan Bank Lampung kepada Pemprov Lampung sebesar Rp 47,4 miliar. "Di sinilah letak perbedaan Bank Lampung dengan bank-bank lainnya. Hasil keuntungannya benar-benar dapat dinikmati secara langsung, baik dalam bentuk pembangunan fisik maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat Lampung," terangnya seraya mengatakan, dana corporate social responsibility (CSR) pada 2012 disiapkan sebesar Rp 2,9 miliar.
Sesuai peningkatan kinerja yang terus membaik, tak heran jika Bank Lampung menduduki peringkat kedua dari 26 anggota Bank Pembangunan Daerah Seluruh Indonesia (BPDSI) dan posisi ketiga dari 121 bank umum dengan modal di bawah Rp 1 triliun.
Dengan tujuan lebih dikenal di kancah nasional, Bank Lampung tahun ini akan menerbitkan obligasi sebesar Rp 500 miliar. "Jika tak ada aral melintang, kita agendakan Juli," tambahnya.(anas)