Di Balik Lobi Syahrul ke Singapura
Rayu Pengusaha Singapura Lewat Pendekatan Dolar
SYAHRUL melakukan pendekatan “dolar” tersebut sekaligus menawarkan berbagai kemudahan yang mungkin kepada pengusaha Singapura

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dahlan Dahi, dari Singapura
KALAU soal jarak teratasi, ada peluang “menggeser” Makassar lebih dekat ke Singapura. Itu juga berarti membuka isolasi Makassar dan kota-kota lainnya di Indonesia timur yang menjadikan Makassar sebagai daerah transit terkoneksi ke Singapura secara ekonomi, sosial, maupun budaya. Itu berarti pula muncul peluang ekonomi baru.
Per 1 Juni 2011, koneksi itu dimulai ketika Garuda melakukan penerbangan perdana Makassar-Singapura. Dengan Garuda, Makassar seperti bergeser lebih dekat ke Singapura, salah satu urat nadi ekonomi dunia.
Jarak Makassar-Singapura tinggal 2,5 jam. Dari Singapura take off pukul 18.00 WITA (waktu Makassar sama dengan Singapura) dan pukul 20.30 WITA sudah mendarat di Makassar. Meeting bisa digelar malam itu juga, dan pada pagi hari bisa menggelar city tour, sebelum terbang lagi ke Singapura pukul 15.00 WITA.
Jarak semakin dekat, peluang baru muncul. Dan, yang terpenting, potensi wisata, budaya, maupun ekonomi Makassar dan kota-kota lain di Indonesia timur seperti baru muncul ke permukaan bumi.
Persoalannya lalu, bagaimana menyita perhatian Singapura, ya pejabat ya pengusahanya, untuk sekadar meluangkan waktu barang semenit untuk melihat Makassar. Tidak gampang memang. Singapura dikelola dengan pertimbangan ekonomi semata. Daya tarik tidak terletak pada bentuk wajah dan basa-basi melainkan pada peluang meraup dolar.
SYAHRUL melakukan pendekatan “dolar” tersebut sekaligus menawarkan berbagai kemudahan yang mungkin. Itu diulangi pada setiap kesempatan bertemu pengusaha dan menteri Singapura.
Dua tema besar di sini. Satu, Makassar punya potensi di bidang wisata budaya dan laut (ada 200-an pulau yang bisa menjadi tujuan wisata eksotik), potensi tambang, salah satu penghasil beras terbesar di Indonesia, dan salah satu eksportir kakao terbesar di Indonesia.
Kedua, regulasi. Singapura mengira bahwa berurusan dengan Sulsel harus lewat Jakarta. Syahrul bilang tidak. Lewat Makassar saja. Urusan Jakarta nanti ditangani Pemprov Sulsel.
Pendek kata: Makassar punya tanah murah, tenaga kerja murah, potensi agribisnis dan tambang, serta obyek wisata alam dan budaya. Singapura punya uang, 10 juta turis asing yang berkunjung setiap tahun, salah satu urat nadi ekonomi dunia, serta daerah tujuan wisata utama Indonesia, termasuk dari kota-kota di Indonesia timur. Singapura juga memikat karena menyediakan pelayanan kesehatan berstandar tinggi.