Minggu, 5 Oktober 2025

Gubernur Sulawesi Selatan Ingin Bersepeda di Singapura

TRIBUNNEWS.COM - Pembukaan rute penerbangan baru Makassar-Changi, SIngapura kian memperhemat ongkos dan waktu perjalanan

zoom-inlihat foto Gubernur Sulawesi Selatan Ingin Bersepeda di Singapura
Kompas.com
Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo

Catatan Wartawan Tribunnews.com, Dahlan Dahi dari Singapura saat Pembukaan Perdana Rute Penerbangan Garuda Indonesia, Makassar-Changi

BEBERAPA kali, penerbangan langsung Makassar-Singapura mati suri. Dibuka dengan upacara, diakhiri tanpa upacara. Masalah terbesarnya, tentu saja, jumlah penumpang. Konon, kursi pesawat harus terisi sekitar 70 persen barulah aman. Kurang dari situ, maskapai tidak bisa bernapas panjang.

Tentu saja, pemerintah dan maskapai belajar dari pengalaman pahit itu. Garuda, misalnya.

Semula saya mengira, penerbangan dengan rute internasional, apalagi ke Singapura, akan mengerahkan armada gres, berbadan besar, dan super nyaman.

Ternyata tidak. Garuda hanya mengerahkan pesawat lama Boeing 737-300. Ini pesawat yang sering dipakai untuk rute pendek seperti Makassar-Kendari.

Tidak ada layar entertainment di kursi penumpang seperti armada untuk rute Makassar-Jakarta, misalnya.

Itulah memang risiko untuk kalkulasi bisnis. Dengan mengusung Boeing 737-300, Garuda mengangkut maksimal 67 penumpang (termasuk kelas bisnis) sekali terbang. Maskapai pelat merah ini tidak berani bergagah-gagahan dengan membawa pesawat besar dan canggih sebab risikonya rugi besar bila kursi tidak terisi semua.

Memang, rute langsung Makassar-Singapura bisa memangkas dua hal sekaligus: waktu dan biaya.

Sebelumnya, warga Makassar yang hendak ke Singapura terpaksa lewat Jakarta. Terbang dua jam ke Jakarta, transit dua jam, terbang lagi dua jam dari Jakarta ke Singapura.

“Butuh enam jam. Capek,” ujar seorang warga Makassar yang bolak-balik Makassar-Singapura. Wanita ini memiliki bisnis dan rumah di Makassar maupun Singapura.

Sekarang, cukup dua jam 31 menit. Lebih ringkas. Lebih nyaman karena tidak perlu bongkar bagasi di bandara transit.

Biayanya pun dipotong setengahnya. Tadinya tiket one way, sekarang bisa beli tiket pulang-pergi. Sekali jalan sekitar 300 dolar AS (sekitar Rp 2,7 juta pada kurs Rp 9.000).

Persoalannya memang, berapa banyak potensi penumpang Makassar-Singapura atau sebaliknya? Angka ini yang belum dirilis Garuda.

Sebagai maskapai profesional, tentu Garuda punya angka-angkanya. “Mereka sudah mengadakan survey,” kata pejabat Pemprov Sulsel yang ikut penerbangan perdana, kemarin.

Bagaimanapun, Syahrul menyadari, pemerintah provinsi harus mengambil inisiatif membantu Garuda. Caranya, ya, “kerahkan” penumpang sebanyak mungkin.

Salah satu yang digagas adalah program bersepeda ria di Singapura. Program ini akan didorong oleh pemerintah provinsi memanfatkan relasi, jaringan, dan kekuatannya.

“Saya ingin sekali bersepeda di Singapura,” kata Syahrul sambil tersenyum.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved