Sabtu, 4 Oktober 2025
ABC World

Kabel Semrawut Berujung Maut, Tanggung Jawab Siapa?

Kalau mau dirunut, mungkin jumlah korban kabel semrawut di Indonesia tidak sedikit. Yang terbaru, jeratan kabel itu telah berujung…

ABC Radio Australia
Kabel semrawut bukan hal yang baru di beberapa ruas jalan di Jakarta. (Foto: Antara Foto/ Muhammad Iqbal) 

Sultan Rif'at Alfatih terlihat sumringah karena kedatangan Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Tapi kunjungan Menko Polhukam itu tidak dalam situasi yang ideal. 

Komunikasi antara Mahfud dan Sultan, meski berjalan lancar, hanya bisa dilakukan lewat teks atau tulisan.

Sudah tujuh bulan terakhir Sultan tidak bisa makan atau bicara layaknya orang normal.

Pita suara dan kerongkongannya rusak parah, sehingga ia harus makan dan minum melalui selang nasogastrik (NGT) Silikon yang dimasukkan melalui hidung.

Karena kondisinya, ia terancam malnutrisi akibat kurangnya asupan gizi dari makanan yang masuk. Berat badannya menyusut dari 67 kilogram menjadi 46 kilogram.

Kondisi ini dialami Sultan setelah ia terkena sambaran kabel yang menjuntai di ruas Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, pada Januari lalu.

Saat itu, Sultan yang tengah menghabiskan waktu libur semesternya di Jakarta, mengendarai sepeda motor bersama teman-temannya dari rumahnya di Bintaro ke arah Jalan TB Simatupang. 

Tak berapa lama setelah masuk Jalan Pangeran Antasari, tiba-tiba ada mobil SUV yang berhenti di depan motornya karena ada kabel fiber optik yang melintang di tengah jalan.

Sopir SUV kemudian bergerak perlahan untuk melewati kabel menjuntai, namun diduga tak menyadari kabel tersebut menyangkut di bagian atap mobil.

"Karena kabel fiber optik terbuat dari serat baja, kabelnya jadi tidak putus saat tertarik beberapa meter. Kabel berbalik ke arah belakang dan menjepret leher anak saya," ujar ayah Sultan, Fatih.

"Seketika itu juga anak saya langsung terjatuh akibat jeratan kabel," sambung dia.

Sultan yang tak sadarkan diri kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Fatmawati untuk mendapat pertolongan pertama.

Kondisi Sultan mulai mendapat perhatian publik akhir bulan Juli, saat kasusnya mencuat ke publik dan viral, sampai akhirnya ia mengirimkan sepucuk surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo dan Mahfud MD tertanggal 2 Agustus 2023.

Bali Tower bantah telah lalai

Belakangan diketahui bahwa kabel yang menjerat leher Sultan adalah milik PT Bali Towerindo Sentra Tbk atau Bali Tower.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved