Sabtu, 4 Oktober 2025
ABC World

Anies Baswedan Menjawab Soal Politik Identitas Hingga Dominasi China Saat Kunjungi Australia

Selama kunjungannya ke Australia, salah satu calon presiden RI, Anies Baswedan, menjawab berbagai pertanyaan, mulai soal tuduhan menggunakan…

"Ini bukan hanya tentang perdagangan, tetapi tentang kontribusi kita dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan dan di seluruh dunia."

Ia mengatakan ingin juga ada hubungan yang lebih erat antara Indonesia dan Australia.

“Kami ingin melihat lebih banyak keterlibatan bisnis antara Indonesia dan Australia… kami perlu masuk dalam 10 besar mitra bisnis Australia,” katanya.

Kampanye masa lalu yang terbelah isu agama

Anies menuai kritik karena kampanye gubernurnya di tahun 2017, yang dianggap memecah belah, dengan terang-terangan mendekati suara Muslim untuk mengalahkan saingannya, Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok.

"Ketika ada calon Muslim dan calon Kristen, maka isu agama naik ke permukaan," katanya kepada The World.

Dia mengatakan para kandidat akan menonjolkan perbedaan mereka untuk mendapatkan keunggulan elektoral, namun mengatakan saat ia memimpin, pemerintahannya berkomitmen pada kesetaraan agama selama lima tahun masa jabatannya.

"Saya mengajak semua orang untuk menilai saya bukan berdasarkan asumsi, tapi rekam jejak saya," katanya.

Ditanya soal apakah Anies akan kemudian mendengar aspirasi Partai Kesejahteraan Islam (PKS) yang mendukungnya, ia mengatakan dukungan dari berbagai partai politik tidak serta-merta membuat ia terikat dengan cara pandang partai.

Ia mengatakan lebih mengedepankan empat prinsip utama, yakni: kesetaraan; kepentingan umum; akal sehat; dan hukum serta peraturan.

Anies, yang juga pernah jadi menteri pendidikan, mengatakan prioritas utamanya adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kualitas layanan kesehatan bagi 270 juta penduduk Indonesia, dan akses pendidikan yang tepat di seluruh nusantara.

"Sehingga orang tua tidak perlu menyekolahkan anak-anak mereka ke kota-kota besar di Jawa untuk pendidikan yang berkualitas," ujarnya.

'Apa yang akan ditulis sejarawan tentang kita'

Anies sudah berkomitmen meneruskan rencana pemerintah pusat untuk memindahkan ibu kota Indonesia ke Kalimantan Timur, meski proyek tersebut menghadapi penundaan yang lama serta masalah pendanaan dan lingkungan.

Masalah lain yang dihadapi Indonesia adalah pengesahan undang-undang yang melarang penghinaan terhadap presiden, yang memicu kekhawatiran publik tentang kebebasan berbicara.

Anies tidak membahas undang-undang tersebut secara langsung, tetapi mengatakan dalam kuliah umumnya di ANU, bahwa penting untuk menghormati kebebasan berekspresi.

Dia mengatakan hal-hal kecil yang terjadi di Jakarta bisa dengan cepat menjadi 'trending topic' di media sosial karena jumlah penduduknya yang besar.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved