Sabtu, 4 Oktober 2025
ABC World

Anies Baswedan Menjawab Soal Politik Identitas Hingga Dominasi China Saat Kunjungi Australia

Selama kunjungannya ke Australia, salah satu calon presiden RI, Anies Baswedan, menjawab berbagai pertanyaan, mulai soal tuduhan menggunakan…

Tahun depan, Anies Baswedan akan bertarung sebagai seorang calon presiden Indonesia dalam Pilpres 2024.

Anies Baswedan pun berharap bisa terpilih.

Dalam beberapa hari belakangan, Anies mengunjungi Australia dan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Penny Wong dan Gubernur Reserve Bank, atau Bank Sentral Australia, Philip Lowe.

Saat petahana Presiden Joko Widodo selesai jabatan presidennya pada Februari 2024, Anies sudah mendapat dukungan dari dalam negeri, dengan didukung tiga partai politik, yakni Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera, selain juga di luar negeri.

Berbicara dengan Beverly O'Connor di program televisi ABC, The World, mantan gubernur DKI Jakarta ini menepis kontroversi dan menguraikan visinya untuk masa depan Indonesia.

"Kita saling membutuhkan dan kita adalah tetangga terdekat," kata Anies tentang Australia.

Menurut Anies, tantangan utama yang dihadapi Australia dan Indonesia adalah perubahan iklim dan stabilitas regional di tengah meningkatnya pengaruh China di Asia Tenggara.

"Perubahan iklim adalah masalah yang harus kita atasi bersama," katanya.

"Dan juga keseimbangan dalam hal stabilitas di kawasan."

Awal pekan ini, Anies juga tampil dalam kuliah umum yang merefleksikan pertanyaan "Can Democracy Deliver?" di Australian National University.

Ia lebih blak-blakan tentang penguatan kapabilitas pertahanan Indonesia dalam menghadapi masalah keamanan.

“Kita ingin kemampuan pertahanan mampu menjaga keutuhan wilayah Indonesia, terutama di tempat-tempat yang berpotensi terjadi gesekan, seperti Laut China Selatan,” ujarnya.

Di program The World, ia mengatakan Indonesia perlu lebih berperan aktif di kancah internasional.

"Kami tentu saja perlu sedikit tegas dan lebih aktif."

“Kebijakan luar negeri tidak selalu mencerminkan pendekatan yang lebih transaksional, artinya bukan hanya tentang berapa banyak uang yang [diberikan] negara asing kepada kita," ujarnya menjawab sejumlah proyek strategis di Indonesia yang didanai oleh China.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved