Jumat, 3 Oktober 2025
ABC World

Keluarkan Biaya Puluhan Juta Lebih, Warga Indonesia Berlibur Sekaligus Vaksinasi Gratis di Amerika Serikat

Beberapa WNI pergi ke Amerika Serikat untuk mendapatkan vaksin gratis. Ini juga terjadi di negara lain seperti Thailand dan Taiwan.

Namun akhir Juni lalu, wilayah tersebut meluncurkan program pariwisata vaksin "AirV&V" untuk mendorong warga setempat dan warga Amerika yang tinggal di Asia Timur untuk divaksinasi.

Menurut Pusat Pengunjung Guam, pelaku perjalanan yang memiliki izin diperbolehkan menerima suntikan vaksin sehari setelah kedatangan dan bebas berwisata di dalam negeri setelahnya.

Pelaku perjalanan harus membayar biaya karantina di hotel selama kurang lebih seminggu.

Mereka boleh memilih antara Pfizer, Moderna, atau vaksin Johnson & Johnson dan bisa menetap di pulau itu minimal tiga hari, atau sampai sebulan.

Kelompok pertama berisi tiga orang yang tiba di negara tersebut dengan pesawat charter adalah dari Taiwan pada tanggal 23 Juni.

Sejak itu, ratusan warga Taiwan ikut berlibur sekaligus divaksinasi di Guam.

Lion Travel, salah satu agen perjalanan terbesar di Taiwan mengatakan sudah menjual 439 kursi dari empat paket perjalanan ke Guam tanggal 6 Juli.

Paket tersebut termasuk penerbangan dan hotel, dengan harga paling murah sebesar A$2,040 atau sekitar Rp22 juta, tidak termasuk tes COVID.

Selebriti Thailand juga ikut tur vaksin di luar negeri

Hal serupa juga terjadi di Thailand yang sedang menangani gelombang ketiga COVID, dengan munculnya 3.000 kasus baru setiap harinya.

Orang kaya di sana, termasuk para selebriti, pergi ke luar negeri untuk divaksinasi COVID.

Beberapa warga Thailand tidak mau menunggu giliran divaksinasi di pusat vaksinasi yang ada di stasiun kereta, pusat perbelanjaan, stadium olahraga dan bandara, yang menurut mereka membingungkan dan rumit.

Beberapa lainnya tidak percaya pada vaksin yang digunakan.

Maret lalu, Thailand mulai melakukan vaksinasi dengan Sinovac untuk petugas kesehatan dan warga rentan.

Vaksin tersebut terus digunakan sampai awal Juni, hingga akhirnya beralih ke AstraZeneca yang diproduksi oleh perusahaan milik Raja Thailand.

Sejauh ini, sekitar delapan juta warga Thailand telah divaksinasi dengan dosis pertama, kurang lebih 10 persen dari total populasinya.

Hampir lima persen dari total warga sudah menerima dosis kedua.

Paket tur vaksin dijual dengan harga hingga A$8,300 (Rp89 juta), meliputi kunjungan ke tempat wisata juga farmasi yang menawarkan vaksinasi.

Sebagian dari artikel ini diproduksi dari artikel ABC News dalam Bahasa Inggris yang bisa dibaca di sini.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved