Minggu, 5 Oktober 2025
ABC World

Aktivis Perlindungan Hewan Juluki Solo Sebagai "Kota Neraka Bagi Anjing"

Praktek perdagangan daging anjing yang masif dan terang-terangan di Solo, Jawa Tengah, menjadikan kota ini mendapat predikat baru…

Praktek perdagangan daging anjing yang masif dan terang-terangan di Solo, Jawa Tengah, menjadikan kota ini mendapat predikat baru sebagai "neraka bagi satwa anjing". Ribuan ekor anjing dibunuh secara kejam setiap bulan untuk dimakan di sana.

Lolongan anjing yang teraniaya:

  • Kuliner gukguk yang diolah dari daging anjing marak dijumpai di Kota Solo beberapa tahun terakhir
  • Sekitar 13.700 ekor anjing dibantai setiap bulan untuk memasok kebutuhan kuliner gukguk ini
  • Aktivis perlindungan hewan DMFI mendesak ada tindakan tegas, namun Pemkot Solo mengaku tak bisa berbuat banyak akibat tidak adanya regulasi

Kuliner khas Kota Solo berbahan daging anjing atau yang dikenal dengan sebutan "kuliner gukguk" memiliki menu bervariasi. Mulai dari tongseng, tengkleng, rica goreng, rica basah hingga sate.

Banyak orang datang ke kota kelahiran Presiden Joko Widodo ini, khusus untuk menikmati kuliner gukguk.

Tak sulit untuk menemukan kuliner ini. Mulai dari warung besar hingga warung kaki lima biasa menjajakannya dengan harga berkisar antara Rp18 ribu - Rp 20 ribu per porsi.

Aktivis pecinta satwa anjing dari koalisi Dog Meat Free Indonesia (DMFI), Mustika, mengungkap hasil penyelidikan LSM ini memperkirakan ada lebih dari 200 warung yang menyajikan daging anjing sekitar Solo dan Solo Raya yang meliputi Boyolali, Sragen dan Klaten.

"Di daerah lain ada juga yang jual olahan daging anjing, tapi tidak selaku dan sebanyak di Solo," katanya kepada wartawan ABC Indonesia Iffah Nurarifah.

Sebagai perbandingan, kata Mustika, di Malang dan Surabaya tidak sampai 10 warung. Di Semarang LSM ini menemukan 10 warung, di Karanganyar 21 warung.

"Jadi Kota Solo ini memang gila sekali jualan daging anjingnya," tuturnya.

Mustika mengaku telah mengamati kuliner gukguk di Solo sejak tahun 2011 sebelum akhirnya bergabung Dog Meat Free Indonesia tahun 2017. Sebagai pencinta satwa anjing dia mengaku sangat sedih menyaksikan masifnya perdagangan anjing di kota itu.

"Warung ini sangat mudah ditemukan. Begitu masuk Kota Solo, di jalan raya besar sudah terlihat tuh, beberapa kilo dari setiap jalan pasti kita ketemu warung rica-rica anjing," ujarnya.

"Semua jualan terang-terangan. Spanduk mereka besar-besar dan bergambar anjing dengan tulisan menu rica-rica gukguk, tongseng basah, kering, dan sate atau daging anjing goreng," tambah Mustika lagi.

Menjamurnya usaha kuliner gukguk di Solo ini menyimpan kisah perlakuan kejam dan mengerikan terhadap satwa anjing.

Hasil investigasi koalisi DMFI mengungkapkan ada 13.700 ekor anjing yang dibunuh dengan cara kejam setiap bulannya untuk memasok kebutuhan daging anjing tersebut.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved