Senin, 6 Oktober 2025
ABC World

Mengapa Rakyat Hong Kong Marah Soal Ekstradisi ke China

Aksi ratusan ribu demonstran mengepung gedung parlemen Hong Kong dibubarkan paksa oleh polisi pada Rabu (12/6/2019) malam. Mengapa…

Aksi ratusan ribu demonstran mengepung gedung parlemen Hong Kong dibubarkan paksa oleh polisi pada Rabu (12/6/2019) malam. Mengapa rakyat turun ke jalan memprotes rencana perubahan UU Ekstradisi ke China?

Demonstrasi Besar di Hong Kong:

  • Ratusan ribu warga turun ke jalan dan mengepung gedung parlemen untuk membatalkan perubahan UU Ekstradisi
  • Demonstran khawatir perubahan itu akan digunakan Pemerintah China untuk membungkam para penentangnya di Hongkong
  • Dewan Legislatif Hong Kong saat ini dikuasai partai pro-Beijing

Menanggapi aksi demonstrasi besar-besaran yang baru terjadi lagi setelah beberapa tahun di Hong Kong, Menlu Australia Senator Marise Payne menegaskan, pihaknya mendukung hak rakyat untuk menyampaikan pendapat secara damai.

"Pemerintah Australia memandang perlunya setiap perubahan aturan ekstradisi di Hong Kong dilakukan sesuai proses yang ada dengan menghormati otonomi Hong Kong serta menjunjung hak-hak dan kebebasan yang tertuang dalam UUD Hong Kong di bawah kerangka \'satu negara, dua sistem\'," kata Senator Payne dalam sebuah pernyataan.

Koresponden ABC di Hong Kong Bill Birtles melaporkan, tindakan polisi membubarkan paksa para demonstran menggunakan metode yang sudah tidak asing lagi.

Polisi anti huru-hara bersenjata berat menyisir jalan demi jalan, blok demi blok, dan menembakkan gas air mata, semprotan cairan pedas, serta peluru karet. Tak ketinggalan pula tongkat untuk memukul mundur para demonstran.

Koresponden ABC melaporkan, tak sampai 24 jam setelah demonstran yang dipelopori mahasiswa dan kelompok-kelompok agama Kristiani mengepung dewan legislatif Hong Kong, polisi mengumumkan tidak akan mentolerir protes dengan cara menduduki gedung - sebagaimana pernah terjadi sebelumnya.

Polisi bergerak sistematis hingga larut malam, terus memukul mundur para demonstran. Bahkan hingga beberapa blok jauhnya dari gedung parlemen.

Tercatat sebanyak 72 orang mendapat perawatan di rumahsakit, dua di antaranya serius, pada hari Rabu Pukul 10 malam.

Salah seorang demonstrran yang ditemui ABC, Becky Ho (24 tahun) mengaku bingung dengan metode yang digunakan polisi kali ini.

"Saya sangat kecewa dengan apa yang dilakukan polisi hari ini," ujarnya.

Demonstran lainnya bertekad untuk bertahan. "Kami cinta kota ini. Kami harus melindunginya. Jika besok saya mungkin tidak bisa datang, saya akan kembali lagi pada akhir pekan," kata Hale So (26).

Pemerintah Hong Kong menjelaskan polisi terpaksa bertindak untuk mengatasi kerusuhan. Mereka menyalahkan pengunjuk rasa karena mengepung gedung dewan legislatif.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved