Minggu, 5 Oktober 2025
ABC World

Kunjungi Anak di Christchurch, Ayah Ini Malah Ditembak Teroris

Hanya lebih dari tiga minggu yang lalu, Mohammed Amin tiba di Christchurch untuk mengunjungi putranya - hari ini ia terbaring di ranjang…

Ketika mobil itu melaju pergi, Yasir memanggil ambulans. Ia tak tahu tentang pembantaian yang hanya beberapa meter darinya di dalam masjid.

Kesedihan berlanjut

Mohammed menjalani dua operasi untuk menghilangkan tiga peluru yang bersarang di tubuhnya dan mengalami koma.

Yasir Amin mengatakan ayahnya "sangat istimewa" baginya, terlebih lagi sejak ibunya meninggal ketika Yasir baru berusia enam tahun.

Ia ingin tinggal di sisi ayahnya, tetapi diberi tugas menyeramkan lainnya: mengidentifikasi jenazah korban lain di kamar mayat.

Salah satu dari sembilan orang yang ia identifikasi adalah sahabatnya, Nahim Rashid.

"Ia sangat dekat dengan saya, setiap hari Jumat ia dan putranya pergi ke masjid, ia mencoba untuk melompat ke pria bersenjata itu, tetapi ia tak bisa menghentikannya," kata Yasir.

Peringatan yang mengerikan

Anggota Dewan Kota Christchurch, Anne Galloway, mengatakan ia duduk dan berdoa bersama para perempuan di sebuah ruangan di Masjid Al Noor pada tahun 2017 - ruangan yang sama tempat mereka dibunuh dua tahun kemudian.

Galloway mengatakan, meskipun penembak itu bukan warga lokal Christchurch, serangan teror itu mengingatkan bahwa kota itu tidak terisolasi dari kefanatikan dan kebencian.

"Kami sedikit menghibur diri kami dengan kenyataan bahwa orang ini datang ke kota ini, tetapi saya pikir ini adalah peringatan bahwa kami juga memiliki orang-orang di komunitas yang memiliki pandangan sama," katanya.

"Itu akan menjadi tantangan bagi kami untuk maju - apa yang kami lakukan dengan itu ... benci? Bagaimana kami membangun komunitas terhubung yang aman yang kami semua inginkan, mengetahui bahwa kejadian itu bisa terjadi?."

Galloway melakukan apa yang telah dilakukan banyak orang di kota itu selama periode kelam ini berlangsung.

"Saya pikir ada banyak air mata yang belum ditumpahkan karena kami terkejut ini telah terjadi di kota kami, di negara kami," katanya.

Masih banyak yang syok

Bagi banyak orang, ini adalah tragedi kedua dalam waktu kurang dari satu dekade.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved