Penumpang Pesawat Indonesia Tak Terpengaruh Jatuhnya Lion Air JT 610
Aktivitas di Bandara Sekarno Hatta Jakarta masih berjalan normal pasca jatuhnya pesawat Lion Air JT 610. Tidak ada penurunan jumlah…
Aktivitas di Bandara Sekarno Hatta Jakarta masih berjalan normal pasca jatuhnya pesawat Lion Air JT 610. Tidak ada penurunan jumlah penumpang di bandara tersibuk di Indonesia ini. Masyarakat mengaku tragedi jatuhnya pesawat tersebut tak membuat mereka gentar menggunakan transportasi udara.
Tiga hari pasca jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, aktivitas di Bandara Sokearno Hatta (Soetta) Jakarta berjalan normal seperti hari-hari sebelumnya.
Menurut keterangan PT. Angkasa Pura II sebagai pengelola Bandara Soetta, pihakya tidak mencatat adanya penurunan jumlah penumpang akibat tragedi itu.
"Saya sudah koordinasi dengan teman-teman operasional, dari sisi penerbangan nggak ada itu yang masalah. Normal semuanya. Dan membicarakan traffic (arus keluar masuk) penumpangnya masih normal kok," jelas Yado Yarismano, Humas PT. Angkasa Pura II kepada ABC (1/11/2018).
Tiap harinya, bandara tersibuk di Indonesia tersebut dipenuhi oleh sekitar 170.000 penumpang pesawat. Dari jumlah itu, 70 persennya adalah para penumpang penerbangan domestik.
"Dampak (jatuhnya Lion Air) terhadap jumlah penumpang sampai sejauh ini tidak ada," imbuh Yado.
Salah satu pengguna rutin transportasi udara Indonesia yang tidak terdampak akibat insiden itu adalah Oktavijanto Putro, 53 tahun. Dalam satu bulan, pebisnis asal Jakarta ini bisa terbang lebih dari 8 kali.
"Seminggu itu minimal saya terbang dua kali. Ya kalau pebisnis pasti inginnya low cost airline tapi saya memang menghindari Lion Air," ungkap Oktovijanto.
Kepada ABC ia mengatakan, insiden jatuhnya Lion Air tak memengaruhi rutinitas terbangnya dari Jakarta ke beberapa kota lainnya di Indonesia.
"Kekhawatiran itu pasti ada, namanya manusia. Selama 10 tahun terakhir menjadi penumpang rutin penerbangan, beberapa kali ada insiden, tapi ya saya tetap terbang," tutur pebisnis bidang konstruksi ini.
Ia lalu mengatakan, dirinya tetap yakin para pemangku kepentingan di dunia penerbangan Indonesia masih mengutamakan keselamatan.
"Siapapun orangnya, pilot atau maskapainya pasti berusaha agar penerbangan itu aman."
Thamrin Hanafi, 49, juga merupakan pengguna transportasi udara Indonesia lainnya yang tidak terpengaruh insiden jatuhnya pesawat Lion Air.
Meski ia tak menggunakan maskapai bertarif rendah, Thamrin yang rutin terbang tiap 4 minggu berpendapat, musibah tidak bergantung pada jenis transportasi yang digunakan.
"Sebagai orang beriman ya harusnya kita serahkan saja semuanya ke Allah SWT," ujarnya kepada ABC (31/10/2018).