Jumat, 3 Oktober 2025
ABC World

Sejumlah WNI di Melbourne Merasa Ditipu Talk Fusion

Sejumlah warga Indonesia di Melbourne merasa sudah menjadi \'korban penipuan\' dari kelompok yang menawarkan investasi produk Talk…

Sama seperti Angelina, Ayu pun kemudian membayar sekitar $5.000, atau lebih dari Rp 50 juta untuk produk yang menurutnya tidaklah jelas.

"Setelah saya membayar keanggotaan untuk satu orang, mereka meminta saya mendaftarkan anggota keluarga lain. Saya katakan tidak mau, tetapi mereka terus berkata \'ayolah-ayolah\', hingga saya merasa tertekan ingin segera keluar dari situ."

Warga Indonesia di Melbourne lainnya yang juga merasa telah menjadi korban adalah Manik, yang juga memilih nama aslinya tidak disebutkan.

"Sepertinya modusnya sama, mereka mengajak orang-orang ke sebuah acara, eh tahunya mereka malah menawarkan produk. Disitulah kami merasa tertipu," ujar Manik yang mengaku telah membayar $15.000, atau lebih dari Rp 150 juta dalam sekali transaksi.

Angel, Ayu, dan Manik sama-sama mengatakan jika pria yang menjelaskan soal produk Talk Fusion kepada mereka bernama Martin Carter, yang belakangan mengaku sedang berlibur di Australia.

"Ia sangat pintar dalam berbicara dan merayu, saya terbuai dengan kata-katanya meski sebenarnya tidak terlalu jelas apa produk yang ditawarkannya," kata Manik.

Manik mengatakan Martin banyak menceritakan bagaimana kesulitan hidup yang pernah ia lalui, termasuk melunasi hutang-hutangnya.

"Sama seperti berbicara kepada saya, mereka tidak banyak terlalu menjelaskan produknya, tetapi topiknya berganti-ganti dari masalah pribadi ke masalah lain," kata Angelina.

ABC juga mendengar dari sumber lain yang pernah datang ke presentasi Talk Fusion. Ia mengatakan diundang datang dengan mengatasnamakan acara lain, namun ia tidak bergabung karena merasa bisnis yang ditawarkan bermotif penipuan.

Mereka yang sudah menjadi anggota sudah kehilangan uang berkisar antara $2.500 sampai sekitar $15.000 per orang, senilai dengan Rp 25 juta hingga 150 juta.

Selain karena merasa dijebak dengan cara menawarkan produknya, mereka juga mengatakan kepada ABC jika tidak pernah tahu atau tidak pernah dijelaskan jika harus mencari anggota baru. Mereka pun tidak diberitahu jika ini bukanlah bentuk investasi.

"Kami diiming-imingi bahwa ini adalah passive income, tidak usah bekerja tetapi akan mendapatkan uang," kata salah seorang yang merasa tertipu.

Talk Fusion membantah ini adalah penipuan

Hari Senin (26/2/2018) wartawan ABC, Sastra Wijaya menghubungi Martin Carter warga asal Indonesia yang mengatakan sudah tinggal di Melbourne sejak tahun 2004 dan sekarang menjadi leader Talk Fusion di Australia.

Martin Carter dalam penjelasan lewat pembicaraan telepon membantah bahwa apa yang dijualnya merupakan produk tidak benar. Ia juga merasa tidak melakukan penipuan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved