Menjadi Lebih Bahagia dan Sehat Pasca Perceraian
Perceraian termasuk dalam tiga kejadian dalam kehidupan yang dapat memicu tekanan hidup alias stres, selain kematian orang yang dicintai,…
"Jika saya tetap menikah, saya pasti akan memiliki kehidupan yang indah, karena mantan suami saya adalah orang yang baik," kata Casey.
"Tapi saya tahu dalam pikiran saya, saya menginginkan lebih dari hidup daripada sekedar hubungan yang indah."
Klub Wanita Bercerai
Pelatih kehidupan Jenny Smith dari Klub Wanita Bercerai di Brisbane bekerja dengan wanita untuk "menemukan kembali diri mereka sendiri".
Secara teratur dia menyaksikan wanita-wanita yang bercerai meningkat kesempatan karir, pengalaman hidup dan koneksi romantis mereka menjadi lebih baik.
"Kesulitan apa pun yang harus dihadapi dalam kehidupan kita memiliki cara untuk membawa diri kita kembali ke hal-hal mendasar dari waktu ke waktu," katanya.
"Saya tahu ini adalah saat yang menyebalkan dan ada usaha yang harus dilakukan untuk melewatinya, tapi bagian yang menyenangkan di akhir proses itu nantinya adalah di mana saya melihat seorang wanita menyadari bahwa mereka tidak menginginkan pria, mereka tidak membutuhkannya."
Beberapa penelitian juga mendukung perceraian yang mengarah pada kehidupan yang lebih bahagia.
Sebuah studi tahun 2013 di Inggris dari Universitas Kingston mendapati selama lima tahun setelah perceraian perempuan-perempuan itu menjadi lebih bahagia daripada sebelumnya.
"Kami memperhitungkan fakta bahwa perceraian terkadang memiliki dampak keuangan yang negatif pada wanita, namun demikian hal itu masih membuat mereka jauh lebih bahagia daripada para pria," kata peneliti Profesor Yannis Georgellis saat itu.
Tapi itu tidak selalu menjadi perubahan yang diharapkan oleh seorang wanita
Pemerintah Australia mengatakan bahwa perceraian dapat memiliki dampak negatif jangka panjang terhadap kesejahteraan yang berlanjut ke kehidupan selanjutnya - terutama bagi perempuan.
Jenny mengatakan beberapa wanita tetap "merasa hidupnya tetap getir dan marah dan tidak mau melepaskannya".
"Saya tidak ingin menyebut mereka korban tapi mereka memiliki mentalitas kalau perceraian ini terjadi karena kesalahan orang lain.
"Saya pikir hal seperti ini sering terjadi ketika mereka ditinggalkan karena wanita lain, dimana itu sangat hanya menghancurkan harga diri mereka."