Kamis, 2 Oktober 2025

Kos Eksklusif Bermunculan di Kota Jambi

Ida mengaku ia hanya ditugaskan untuk menjaga kebersihan dan mengawasi kos tersebut.

Editor: Hendra Gunawan

TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Di tiap sudut Kota Jambi keberadaan rumah kos tumbuh menjamur. Usaha rumah kos terbilang maju pesat, dan sangat menjanjikan. Usaha penyewaan tempat kos dimanfaatkan untuk mencari penghasilan tambahan.

Namun menjamurnya bisnis kos di jambi ternyata ada yang disalahgunakan. Dari penelusuran Tribun, ada tempat kos eksklusif di Kota Jambi yang disalahgunakan untuk dihuni wanita atau istri simpanan para pejabat.

Mencari kos jenis ini sangat mudah sekali, karena tempatnya tidak terselubung. Bahkan ada kos yang dimiliki aparat penegak hukum. Itu artinya, penghuninya bisa keluar masuk tanpa ada yang berani mengusik.
        
Dari penelusuran Tribun ke beberapa kos di kawasan Thehok, Kecamatan Jambi Selatan, sangat mudah mencari kos yang penghuninya wanita simpanan. Ida (nama samaran), pembantu satu kos di kawasan ini, menyebut, harga kamar berbeda-beda. Namun kamar yang paling mahal ada di lantai dasar. Kos tempatnya bekerja ini ada tiga lantai.
        
"Lantai dasar itu, harga per kamarnya Rp 2 juta per bulan. Lantai dua beragam. Ada yang Rp 700 ribu, ada juga yang lebih. Tergantung fasilitas yang diinginkan," katanya, Minggu (10/3/2013).
            
Ia menjelaskan, rata-rata penghuni kos di tempat tersebut adalah karyawan. Dari mulutnya, dia menyebut kamar lantai dasar kos tempatnya bekerja itu dihuni wanita simpanan. "Penghuni lantai dasar itu wanita simpanan rata-rata, jadi mereka kebanyakan hanya di rumah saja. Sesekali aja keluar," ujarnya.
        
Ida mengaku ia hanya ditugaskan untuk menjaga kebersihan dan mengawasi kos tersebut. Pemilik kos diketahui bernama Rini (nama samaran) berdomisili di Jakarta. Hanya sesekali datang ke Jambi. "Bu Rini jarang ke sini. Ada keluarganya yang bertanggung jawab dengan kos ini. Jumlah kamar 34 , untuk kamar di lantai dasar selalu penuh," ujarnya meyakinkan Tribun yang pura-pura untuk mencari kamar kos.
        
Memang, pada siang hari keadaan di kos tersebut tampak sepi. Di depan kos banyak kendaraan roda empat yang terparkir. Beberapa di antaranya kendaraan bernomor polisi luar Kota Jambi.
        
Tribun mendatangi tempat kos lain, yang lokasinya tidak jauh dari kos pertama. Di tempat kos kedua ini, sempat bertemu dengan penghuni kos yang cukup cantik, mengaku bernama Rida (nama samaran).
        
Dari wanita muda inilah diperoleh informasi jika harga sewa kamar per bulan Rp 1,1 juta. "Harga sewa cuma Rp 1,1 juta. Dengan harga segitu kita bebas menginapkan orang. Fasilitas juga lengkap. Lagipula yang punya kos ini polisi, jadi lebih aman," katanya.
        
Kos tempatnya tinggal ini, diakuinya memiliki dua lantai. Keseluruhannya sekitar 12 kamar. "Coba aja telepon pemilik kos, namanya Iskandar. Kebetulan ada satu kamar yang kosong. Kos di sini bebas kok. Rata-rata penghuninya karyawan. Tapi kalau saya tidak kerja. Ha ha ha, makan gaji buta," katanya sembari tertawa.
        
Ada juga kos yang tidak menerapkan aturan jam malam, ataupun aturan tamu untuk menginap. Kos ini tidak melarang tamu penghuni kos membawa lawan jenisnya, seperti pacar, atau sebagai laki-laki/wanita simpanan.    
        
Keberadaan kos ini di wilayah Kampung Manggis. Ada belasan kamar yang disewakan."Bolehlah (membawa pacar dan menginap). Tidak ada aturan. Tapi sekarang sedang penuh," jawab seorang penjaga kos itu, Joko (nama samaran), Sabtu (9/3/2013) lalu.

Pemilik rumah yang hendak Tribun temui, sedang tidak ada di tempat. Kata Joko ia baru saja keluar. Rumahnya juga masih dalam kompleks kos. "Di sini kalau tidak salah Rp 1,6 juta per bulan sudah ada AC. Yang tidak AC saya tidak tahu biayanya. Nanti saja besok bisa langsung tanya ke orangnya. Saya cuma jaga malam," ujarnya.
            
Edi mengaku semua kalangan kos di tempat tersebut. Umumnya kaum pekerja dan rumah tangga. Sementara itu saat Tribun melihat satu mobil berpelat merah yang parkir di sana.
        
Seorang warga yang tinggal di sekitar tempat kos mengaku tempat kos itu sebagai tempat kos bebas. Wanita berpakaian mini dan seksi sering tampak di sana. "Malam-malamlah kalau mau lihat aslinya," kata warga tersebut.
            
Warga ini mengetahui pasti kondisi di sana karena jarak rumahnya dan tempat kos itu hanya beberapa meter. "Di depan tempat kos itu kan ada penyewaan garasi mobil. Jadi saya sering lihat karena mobil saya diparkir di sana," katanya.
    
Menanggapi maraknya tempat kos yang tidak memiliki aturan sosial di tengah masyarakat, Sekretaris Daerah Kota Jambi, Daru Pratomo menilai hal itu terlalu jauh jika diatur oleh peraturan daerah (Perda).
    
Menurutnya, untuk langkah awal menanggulangi itu cukup dengan surat edaran saja. Karena etika seperti itu masuk dalam pengawasan masyarakat--wasmas---.
    
"Kita bikin surat edaran dari Pak Wali atau sekda kepada kecamatan. Nanti dari camat ke lurah lalu ke RT. Itu namanya wasmas, pengawasan masyarakat," katanya kepada Tribun, Rabu (13/3).

Husairi, Ketua RT 10, Kelurahan Pakuanbaru, Kecamatan Jambi Selatan, mengaku, keberaaan kos-kos di wilayahnya tergolong aman. "Di sini amanlah, apalagi di sini dekat rumah Sekda, ada Satpol PP yang berjaga," katanya, Selasa (12/3/2013).
    
Dijelaskannya, sebagian pemilik kos di wilayahnya melaporkan saat ada penghuni baru. Mereka menyerahkan fotocopy KTP sebagai bukti keberadaannya di tempat itu. "Namun cuma sebagian yang taat dengan peraturan itu. Biasanya yang taat itu anak kuliah atau sekolah, sedangkan yang karyawan rata-rata tidak mentaati peraturan itu," ujarnya.
    
Menurutnya, beberapa kos mempekerjakan penjaga malam, untuk menjaga keamanan dan kenyamanan penghuninya. Sedangkan untuk jam malam, beberapa pemilik kos memberlakukannya.
    
"Jam 22.00 untuk maksimal waktu keluar malam, biasanya aturan itu dari pemilik kos. Sedangkan jika ada yang menginap 1X24 jam, jarang ada yang melaporkan ke RT. Tidak ada sanksinya juga kalau tidak melapor," kata Husairi. (Tribun Jambi/sra/rep/min)

Baca juga:


Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved