Istri Aparat Korban KDRT Alami Kekerasan Fisik dan WIL
- Para aktivis perempuan dari Savy Amira Surabaya membenarkan kasus KDRT banyak dialam
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA -- Para aktivis perempuan dari Savy Amira Surabaya membenarkan kasus KDRT banyak dialami istri aparat. “Kami sering mendampingi kasus KDRT yang dialami istri polisi, tentara, anggota dewan, pegawai negeri sipil (PNS) dan pejabat pemerintahan,” kata Tutik Sri Rahayu dari Savy Amira, Rabu (13/3/2013).
Tutik lah yang bersama aktivis Savy Amira lainnya, Tanti Supriatsih mendampingi Bripka Tatik Suryani anggota Polda Jatim yang justru menjadi terdakwa setelah curhat perihal kelakuan suami yang sering melakukan KDRT.
Selain menangani kasus yang membelit Tatik, kedua aktivis dari Savy Amira itu juga mendampingi banyak kasus serupa. Kebanyakan, kasus yang diadukan menyangkut kekerasan fisik dan keberadaan wanita idaman lain (WIL). Tutik misalnya, mengaku pernah menangani 15 kasus KDRT yang melibatkan aparat negara. “Kalau yang sekedar konsultasi, jumlahnya tidak terhitung,” ujarnya.
Perempuan lulusan Universitas Wijaya Kusuma itu mengatakan, ada pula istri pejabat yang berkonsultasi lewat telepon. Saat menelepon, isteri pejabat itu berpura-pura kasus yang diceritakannya itu adalah masalah yang membelit temannya.(Surya/idl/ook)
Baca juga:
- Pencabulan terhadap Anak di Surabaya Tergolong Tinggi
- Bawang Mahal, Ibu-ibu di Kebumen Pilih Beli Makanan Matang