Kamis, 2 Oktober 2025

Kedapatan Nyontek, Peserta UN Pasti tak Lulus

ada sanksi berat yang menanti bagi mereka yang menyontek atau ketahuan bekerjasama pada saat pelaksanaan UN.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Kedapatan Nyontek, Peserta UN Pasti tak Lulus
NET
Ilustrasi nyontek

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru

TRIBUNNEWS.COM  NUNUKAN,- Calon peserta Ujian Nasional (UN) di Kabupaten Nunukan diminta mempersiapkan diri sebaik-baiknya menghadapi ujian yang berlangsung bulan depan.

Mengharap mendapatkan jawaban dari orang lain, tentu beresiko sangat fatal. Mulai tahun ini, pelaksanaan UN akan disertai dengan sanksi bagi peserta didik yang melanggar.

Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan Rahardi mengatakan, ada sanksi berat yang menanti bagi mereka yang menyontek atau ketahuan bekerjasama pada saat pelaksanaan UN.

Ia mengatakan, dalam aturan yang dibuat Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP), menyontek dikategorikan sebagai pelanggaran berat.

“Pelanggaran berat meliputi membawa contekan ke ruang ujian, bekerjasama dengan pesserta lain. Menyontek atau membawa kunci jawaban itu pelanggaran berat. Sanksinya dikeluarkan dari ruangan ujian dan dinyatakan tidak lulus,” ujarnya.

Adapula sanksi sedang dan sanksi ringan yang diatur dalam ketentuan itu. Mereka yang tidak membawa alat tulis dan tidak membawa kartu ujian, tergolong melakukan pelanggaran ringan.

“Kalau pelanggaran ringan, sanksinya teguran tertulis,” ujarnya.

Sementara pelanggaran sedang dijatuhkan kepada mereka yang membawa telepon seluler ke dalam ruangan, termasuk membuat kegaduhan.

“Kalau sedang, itu diberikan sanksi pembatalan mengikuti ujian untuk mata ujian yang bersangkutan, pada hari itu,” ujarnya.

Mengingat sanksi-sanksi dimaksud, ia sudah menekankan kepada pihak sekolah agar benar-benar mempersiapkan peserta didiknya menghadapi UN.

“Sejak jauh hari kita menghimbau sekolah untuk mengadakan bimbingan, memberikan try out kepada siswa dalam rangka menghadapi UN. Mudah-mudahan dengan diperbanyak ujian, tidak terjadi kesalahan-kesalahan yang fatal pada biodata dan sebagainya,” ujarnya.

Ia mengatakan, tentu harus ada target minimal yang mesti dicapai saat pelaksanaan UN ini.

“Paling tidak 90 persen lulus. Makanya try out yang kita berikan, bimbingan yang diberikan sesuai dengan kisi-kisi yang ada. Mudah-mudahan dengan adanya kerja keras sekolah dan kemauan anak belajar, mudah-mudahanlah tahun ini bisa berhasil,” ujarnya.

Rahardi mengatakan, kesiapan siswa tentu sangat diperlukan. Apalagi pemerintah punya trik jitu untuk menghindari kecurangan saat pelaksanaan UN. Tahun ini, jumlah soal mencapai 20 paket, sesuai dengan jumlah peserta di dalam ruangan. Setiap soal harus dijawab pada lembar jawaban komputer yang menjadi satu dengan lembar soal. Hal ini berbeda dengan tahun lalu, yang hanya mencapai 5 paket soal.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved