Keputusan Harga Jual Gas Lamaru Ditangan Kementrian ESDM
masih harus menunggu persetujuan dari Kementrian ESDM tentang berapa harga yang sesuai dari produski gas di sumur tersebut.
Laporan wartawan tribun kaltim, Januar alamijaya
TRIBUNNEWS.COM BALIKPAPAN,-Kesepekatan tentang harga jual gas di sumur lamaru yang merupakan kerjasama antara Virginia Indonesia Company (VICO) dengan Perusda Balikpapan masih harus menunggu persetujuan dari Kementrian ESDM tentang berapa harga yang sesuai dari produski gas di sumur tersebut.
Seperti diungkapkan oleh Kepala Bapedda Kota Balikpapan, Suryanto, masih belum berlanjutaya kerjasama pemanfaatan gas di sumur Lamaru ke tahap selanjutnya pasca penandatanganan nota kesepahaman kemarin disebabkan masih belum ditemuinya harga jual yang pasti dari pihak VICO kepada Perusda.
Dari informasi yang didapatnya nilai harga jual itu saat ini masih digodok oleh SKK Migas yang nantinya akan memberikan saran kepada Kementrian ESDM untuk memutuskan nilai yang dianggap menguntungkan bagi masing-masing pihak.
"Yang terakhir saya dengar dari SKK Migas sendiri, nanti SKK Migas yang akan mengkaji harga itu dan memberikan saran kepada mentri ESDM barulah mentri ESDM yang memutuskan berapa besaran harga," katanya.
Seperti diketahui pasca ditandatanganinya nota kesepahaman antara VICO dan Perusda Balikpapan beberapa waktu lalu, sampai saat ini masih belum ada kejelasan tentang kelanjutan tentang kerjasama tersebut.
Padahal sumur gas di Lamaru itu diporoyeksikan untuk mensuply kebutuhan bahan bakar bagi pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Lamaru yang berkapsitas 5 Mw.
Baca Juga :
- Hanura Kaltim Ditargetkan Raih Suara Dua Kali Lipat 4 menit lalu
- Legislator PDK Mencaleg Di Gerindra 23 menit lalu
- Jika Terpilih, Rudal Akan Jalankan Programnya 36 menit lalu