Jumat, 3 Oktober 2025

Karachi mencekam pasca kerusuhan

Setelah kerusuhan antar faksi Syiah-Sunni yang memakan korban 45 orang kondisi di kota Karachi mencekam mengikuti seruan untuk mogok hari ini (4/3).

Kota Karachi di Pakistan melangsungkan masa berkabung setelah ledakan bom meluluhlantakkan sebuah kawasan yang dihuni mayoritas penganut Syiah dan menewaskan sedikitnya 45 warga setempat.

Sekolah-sekolah dan kantor-kantor tutup mengikuti seruan mogok untuk menggelar aksi protes di Abbas Town.

Aksi mogok diserukan oleh koalisi partai politik setempat. Moda transportasi publik menganggur di jalanan, stasiun BBM tutup begitu pula usaha lainnya.

Komunitas Syiah menyerukan masa berkabung tiga hari.

Belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan mematikan itu. Bom diletakkan dekat sebuah mesjid yang baru saja selesai dipakai untuk sembahyang berjamaah.

Ledakan Minggu malam itu akhirnya menghancurkan sejumlah bangunan dan membakar beberapa lainnya, mengakibatkan kepulan asap pekat ke udara yang diikuti dengan padamnya aliran listrik di sebagian kota.

Polisi kini menyelidiki apakah bom ini merupakan kasus bunuh diri sementara laporan lain menyebut ada ledakan kedua pasca ledakan utama. Korban luka menurut aparat mencapai lebih dari 150 orang.

Sasaran Syiah

Minoritas Syiah di Pakistan kerap menjadi sasaran serangan dari kelompok milisi Sunni.

Ledakan Karachi

Polisi menyatakan 45 orang tewas dan 150 lainnya cedera akibat bom Karachi ini.

Sanak keluarga berkerumun di sekitar lokasi kejadian untuk mencari kerabat mereka yang diduga tewas dalam ledakan ini.

"Saya disini mencari saudara'' Farzana Azfar mengatakan pada kantor berita Associated Press.

"Kata orang dia ada di sini. Tapi ada yang bilang juga katanya bukan dia. Kelihatannya masih ada jenazah di bawah reruntuhan," tambahnya.

Figur politik dan agama di Pakistan langsung mengeluarkan pernyataan mengutuk serangan ini namun lagi-lagi serangan ini memunculkan pertanyaan tentang kemampuan dan kemauan pemerintah untuk melindungi warga minoritas Syiah setempat.

Sejumlah pegiat menyebut 2012 sebagai tahun terburuk untuk komunitas Syiah Pakistan dengan taksiran 400 penganutnya tewas akibat kekarasan.

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved