Boediono : Tidak ada Stimulus Ekonomi Jelang Pemilu 2014
Pemerintah memastikan tidak akan mengambil kebijakan ekonomi yang mengejutkan menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) pada 2014 mendatang.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah memastikan tidak akan mengambil kebijakan ekonomi yang mengejutkan menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) pada 2014 mendatang.
Wakil Presiden Boediono, mengatakan pemerintah akan mengambil kebijakan secara bertahap sambil menyimak kemungkinan yang akan terjadi di masa krusial bagi perkembangan Indonesia.
"10 bulan menjelang Pilpres 2014, pemerintah akan melakukan reformasi secara bertahap", kata Boediono, dalam The Economist Conferences Indonesia Summit, di Jakarta, (28/02/2013).
Boediono sendiri yakin sesudah Pilpres 2014 mendatang akan ada stimulus positif dan ada energi baru yang akan menggairahkan kembali semangat reformasi di Indonesia. Perubahan ini dinilai akan membawa langkah yang lebih baik lagi bagi perekonomian Indonesia.
Dalam pidatonya tersebut, Boediono juga menyampaikan bahwa perekonomian Indonesia akan terus bertumbuh dengan baik. Apalagi, beberapa tahun belakangan ini pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat rata-rata diatas 6 persen, didorong dengan indikator investasi dan konsumsi domestik.
Kendati ekonomi Indonesia akan tetap bertumbuh, namun yang perlu diwaspadai adalah adanya kecendrungan masyarakat Indonesia untuk menjadi malas. Hal itu lahir manakala ada rasa bahwa ekonomi Indonesia akan terus bertumbuh dengan baik pada masa-masa mendatang.
"Survei menunjukkan optimisme orang Indonesia akan masa depan diikuti juga oleh sikap malas dan acuh. Dengan perekonomian yang stabil di angka 6 persen per tahun dan penurunan pengangguran dan angka kemiskinan, tidak bisa disalahkan bila rata-rata orang Indonesia percaya diri tapi juga acuh," kata Boediono.