Mutasi di Lingkungan Dinkes Bangkalan Secara Sembunyi-sembunyi
"Maaf mas. Jagan diganggu dulu," tutur salah seorang ajudan saat seorang wartawan hendak memasuki ruang aula.
Laporan dari Ahmad faisol wartawan surya
TRIBUNNEWS.COM,BANGKALAN - Mutasi dan pelantikan pejabat eselon IV di lingkungan Dinas Kesehatan (dinkes) terkesan sembunyi-sembunyi, Senin (25/2/2013).
Awalnya, informasi yang diterima pada Minggu (24/2/2013), mutasi dan pelantikan tujuh pejabat eselon IV itu akan dilakukan di Pendapa Agung.
Lokasinya pun diputuskan berpindah di Aula Dipenogoro Pemkab Bangkalan. Pada akhirnya, acara pun dipindah di Aula Dinkes pada pukul 08.00.
Mutasi dan pelantikan di Aula Dinkes pun dilaksanakan secara tertutup untuk umum. Begitu juga untuk awak media.
"Maaf mas. Jagan diganggu dulu," tutur salah seorang ajudan saat seorang wartawan hendak memasuki ruang aula.
Usai acara, Bupati Bangkalan RKH Fuad Amin mengemukakan, mutasi dan pelantikan sengaja dilakukan secara sembunyi-sembunyi.
"Ini (dilakukan) sembunyi-sembunyi takut ada sogok menyogok. Lokasi terakhir baru ditentukan pagi ini, takut ada kolusi," jelasnya di hadapan para wartawan.
Ia menjelaskan, pergeseran pejabat di lingkungan dinkes itu bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan. Terutama terhadap masyarakat miskin.
"Terpenting jangan sampai ada diskriminasi pelayanan. Seperti pelayanan Jampersal, harusnya tidak bayar, kok masih ada klaim," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Bangkalan Ahmat Azis mengemukakan, ketujuh pejabat eselon IV adalah para kepala puskesmas.
"Seperti Kepala Puskesmas Sepuluh digeser ke Kamal, Arosbaya ke Klampis, dan Kepala Puskesmas Kota ke Tanah Merah," singkatnya.