Selasa, 7 Oktober 2025

Pencuri Kerbau Dilepas, Warga 'Serbu' Polsek

warga juga kesal karena polisi lamban memroses kasus pencurian kerbau yang dilaporkan Bernadus B Malo.

Editor: Budi Prasetyo

Laporan Wartawan Pos Kupang, Alfons Nedabang

TRIBUNNEWS.COM, TAMBOLAKA--Sekitar 50 warga Desa Raba Ege, Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya, Senin (18/2/2013) pagi, 'menyerbu' mendatangi Polsek Wewewa Barat di Desa Waimangura. Selain memrotes polisi yang melepas pencuri kerbau, warga juga kesal karena polisi lamban memroses kasus pencurian kerbau yang dilaporkan Bernadus B Malo.

Ditemui di Polsek Wewewa Barat, Bernadus B Malo (50), menjelaskan, ia kehilangan dua kerbau sejak 12 September 2012. Pada tanggal 20 Januari 2013, satu kerbau ditemukan di kampung Delu Mara, Wewewa Selatan. Bersama dengan lima polisi turun ke lokasi mengambil kerbau dan selanjutnya dititipkan ke Kepala Desa Delu Mara. Polsek mengeluarkan surat penitipan kerbau. Keesokan harinya, polisi membawa kerbau bersama penadah itu ke Polsek Wewewa Barat.

"Saat kerbau diserahkan, polisi minta uang administrasi Rp 500 ribu. Selang dua hari baru saya kasih uang. Lalu saya pulang bawa dengan kerbau ke rumah," katanya.

Bernadus mengatakan, ia sudah menghadap polisi dan dimintai keterangan. Termasuk pencuri kerbau. Namun, polisi tidak menahan yang bersangkutan tapi memberi surat wajib lapor. Ia juga mengatakan, satu ekor kerbau ada di Rara, sebagaimana informasi yang dia dapat. Pada tanggal 10 Februari, warga menangkap Simon Petrus Bili di Desa Kelembuweri.

Simon diduga mencuri kerbau dimaksud. "Massa menangkap dan bawa ke Polsek. Polisi menjebloskannya ke sel. Kemarin (Jumat, 15/2/2013) saya diambil keterangan jadi korban. Namun saya tidak lihat Simon di sel. Saya menyesal sikap polisi. Saya sudah sakit dibikin tambah sakit," kata Bernadus.

Merasa tidak puas, Bernadus mengumpulkan warga dan mendatangi Polsek Wewewa Barat. "Saya sudah tidak mau urus di polsek. Saya mau urus di Polres. Kalau polisi tidak bisa selesaikan, nanti saya selesaikan sendiri. Saya sudah rugi. Disuru beli slot dan kertas. Beli makan dan tanggung bensin. Bayar Rp 500 ribu tapi masalah tidak segera diproses," ujarnya kecewa.

Simon Bili yang diwawancara dari balik jeruji, mengatakan, ia bukan dilepas polisi tapi melarikan diri. Ia keluar dari sel lewat lubang ventilasi udara. "Saya lari karena mau cari makan. Saya lapar dan haus. Saya lari sekitar jam 7 malam," kata Simon yang mengaku tidak mencuri kerbau.

Kapolsek Wewewa Barat, Ipda Aloysius Liat, melalui Kanit Reskrim Bripka Ferdinand Soluk, juga menegaskan, Simon melarikan diri. "Pagi-pagi sekali dia sudah muncul karena kami ancam keluarganya," katanya. Ferdinand menegaskan, kasus pencurian kerbau sedang ditangani polisi. Lebih lanjut ia menyarankan wartawan mengkonfirmasi Kapolsek Wewewa Barat.*

Baca  Juga  :

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved