Sabtu, 4 Oktober 2025

Jamur Raksasa Gegerkan Warga Blitar

Kami sekarang menyiapkan kotak amal buat para pengunjung yang ingin melihat jamur. Hasilnya

zoom-inlihat foto Jamur Raksasa Gegerkan Warga Blitar
surya/Imam Taufiq
Subani memegang jamur raksasa yang tunbuh di pekarangan rumahnya

Laporan dari Imam Taufiq wartawan surya

TRIBUNJATIM.COM,BLITAR - Jamur raksasa gegerkan warga Dusun Ngeluweng RT 04/RW 06, Desa Selokacang, Kecamatan Srengat dan desa sekitarnya. Itu ditemukan tumbuh di bawah tanaman singkong atau dekat air sumber, yang berada di pekarangan milik Subani (61), warga desa setempat.

Jamur berwarna putih itu setinggi 48 cm, dengan lebar daunnya rata-rata 38 cm. Jumlah daunnya ada 40 lembar per dahan. Itu ada dua dahan.

Masing-masing dahannya sebesar lengan orang dewasa. Hingga kini jamur itu dibiarkan tumbuh karena dilarang dipetik oleh pemiliknya. Sebab, itu dipercaya bisa membawa berkah bagi dirinya dan warga sekitarnya.

"Kami sekarang menyiapkan kotak amal buat para pengunjung yang ingin melihat jamur. Hasilnya, itu akan disumbangkan buang pembangunan Masjid Al Huda, yang ada di sebelah itu. Saat ini masjid itu pada tahap pembangunan pintu masuk atau gapura," kata Subani, Senin (18/2/2013).

Dilihat dari bentuknya, menurut dia, jamur warna putih dengan daun tebal ini, orang- orang menyebutnya jamur barat.

Itu diketahui pertama oleh Didik Supriono (29), anaknya Subani. Tak pelak, penemuan jamur itu dengan cepat menyebar ke warga. Seperti Kamis
pagi, ada banyak orang berdatangan.

Mereka penasaran dengan kabar penemuan jamur raksasa itu. "Aneh, kok ada jamur selebar itu. Itu mirip tampan lebarnya," tutur Ny Titis (45), warga Kademangan.

Yang membuat Subani percaya kalau jamur itu akan membawa berkah karena tumbuh di atas air sumber. Selama ini, sumber, yang dikenal bernama Sumber Kucur Ngeluweng itu telah lama memberikan manfaat bagi warga desa setempat dan sekitarnya.

Sebab, setiap musim kemarau panjang, warga hanya mengantungkan air di sumber yang selebar 100 m2, dengan banyak ikannya tersebut.

"Airnya bersih karena sumbernya dirawat warga. Bahkan, ada warga yang mempercayai kalau air sumber itu punya kelebihan karena tak pernah kering meski musim kemarau panjang dan diambil banyak orang," pungkas Subani sambil sibuk menjawab pertanyaan para pengunjung.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved