Kasus Simulator SIM
Irjen Djoko Susilo Cuci Uang di Yogyakarta
- Irjen Djoko Susilo ternyata telah mengeluarkan uang tak kurang dari Rp 5,8 miliar untuk tiga rumah yang dibelinya di Yogyakarta

*Rp 5,8 Miliar Untuk Tiga Aset di Kecamatan Keraton
TRIBUNNEWS.COM YOGYA, - Irjen Djoko Susilo ternyata telah mengeluarkan uang tak kurang dari Rp 5,8 miliar untuk tiga rumah yang dibelinya di Yogyakarta. Selain rumah seluas 600 meter persegi seharga Rp 2 miliar di Langenastran Kidul, mantan Gubernur Akademi Kepolisian ini juga membeli rumah di Patehan Lor yang masih satu wilayah Kecamatan Keraton seharga Rp 3,5 miliar dan Rp 350 juta.
Menurut Ketua RT 32 Taman Patehan Keraton Yogyakarta, Agus Wilopo, rumah di Jalan Patehan Lor nomor 34 ini dibeli sekitar 1,5 tahun lalu dari pemilik lama Ariyono. Sang pembeli bernama Mujiharjo yang belakangan diketahui sebagai orang kepercayaan Djoko Susilo.
"Saya tahu harganya Rp 3,5 miliar diberitahu oleh penjaga rumah itu. Dia lapor kalau mau pindah karena rumah yang dijaga sudah laku diberi orang bernama Mujiharjo," terang Agus, saat ditemui di kediamannya, Kamis (14/2/2013).
Tak berselang lama, lanjutnya, Mujiharjo juga membeli rumah sekaligus sebidang tanah dengan luas sekitar 400 meter yang berada tepat di sebelah barat rumah berbentuk joglo tersebut. Dari informasi yang diperoleh Agus, rumah ke tiga yang dibeli dari seseorang bernama Heru tersebut seharga Rp 350 juta.
Saat ini ke tiga rumah yang letaknya saling berdekatan tersebut telah disita oleh KPK atas kasus tindak pidana pencucian uang dengan tersangka Djoko Susilo. Pemasangan plang penyitaan KPK dilakukab pada Rabu (13/2/2013) petang dengan terlebih dahulu berkoordinasi dengan Kepala RT sebagai pemangku wilayah.
"Kemarin (Rabu) sore ada empat petugas KPK yang datang, menjelaskan akan melakukan penyitaan rumah itu. Kami pun baru benar-benar yakin kalau rumah tersebut adalah milik Djoko Susilo setalah sebelumnya hanya dengar dari berita," ujar Agus.
Lebih jauh diuraikannya, setelah rumah joglo dibeli oleh Mujiharjo, ada seorang pria bernama Budi yang ditugasi menunggu rumah. Selama lebih kurang setahun, mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta ini menempati rumah dengan halaman luas itu. Sampai akhirnya pemberitaan tentang kasus yang membelit Djoko Susilo menyeruak di permukaan dan Budi tak lagi terlihat menempati rumah tersebut.
"Kalau dari KTP, Budi beralamatkan di Nglipar Gunungkidul. Pas saya tanya, katanya keponakan dari Mujiharjo," ucap Agus.
Sementara itu, perantara jual beli rumah di Jalan Langenastran Kidul nomor 7 Yogyakarta yang dibeli Djoko Susilo Maret 2010, RAy Aang Wiryo Suryo Sumarno, mengaku sempat bertemu dengan Jenderal Bintang Satu Kepolisian itu sebanyak tiga kali. Ketika negosiasi penjualan rumah yang sebelumnya dimiliki Dr Wuryam Suryorini Salin.
Menurutnya, saat itu Djoko Susilo mengaku bekerja di salah satu perusahaan telekomunikasi PT Indosat Tbk ketika ditanya bekerja dimana. Saat melihat rumah itu, Djoko datang bersama sang istri, anak perempuan usia sekitar lima tahun dan sepasang suami istri yang diaku sebagai saudara.
Sampai akihirnya, Djoko sepakat dengan harga Rp 2 miliar. Saat pengurusan jual beli di Notaris, rumah tersebut diatasnamakan anaknya yang bernama Poppy. "Waktu itu Poppy juga datang bersama saya dan Mbak Wuryam ke Notaris," papar Aang.
Kecurigaan sempat diutarakan Wuryam kepada Aang saat pengurusan jual beli di Notaris. Lantaran, uang untuk pembayaran rumah tersebut sedang dihitung di Bank. Artinya, pihak Djoko Susilo tak langsung melakukan transfer antar rekening, tapi terlebih dahulu menyetorkan uang tunai ke bank sebelum akhirnya ditransfer ke rekening Wuryam.
"Kok baru dihitung, jangan-jangan ini money laundry," kata Aang menirukan bisikan Wuryam kala itu.
Namun, karena tidak ingin berpikiran terlalu jauh, Aang menyatakan yang paling penting sekarang adalah rumah tersebut sudah laku dan barokah. Sehingga ia pun mendapat komisi atas penjualan rumah itu sebesar Rp 50 juta seperti yang disepakati sebelumnya. "Komisi saya 2,5 persen dari harga rumah," tutur Aang. (hdy)
Baca Juga :
- Zuhdi Yahya Kandidat Ketua KONI Kaltim 46 menit lalu
- Wushu Kaltim Ikut Kejurnas di Riau 54 menit lalu
- Maling Beraksi saat Nur Tertidur Pulas di Kamarnya 58 menit lalu