Rabu, 1 Oktober 2025

Distan Belu Targetkan 10.000 Ha Sorgum

menargetkan akan mengembangkan tanaman sorgum di areal seluas 5.000-10.000 hektar di lima kecamatan

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Distan Belu Targetkan  10.000 Ha Sorgum
Pos Kupang, Ferdinandus Dole Hayong
Distan Belu Target 10.000 Ha Sorgum

Laporan Wartawan Pos Kupang, Ferdinandus Dole Hayong

TRIBUNNEWS.COM, ATAMBUA --   Tahun 2013, Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distan) Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Tmur menargetkan akan mengembangkan  tanaman sorgum di areal seluas 5.000-10.000 hektar di lima kecamatan. Lima kecamatan yang berpotensi itu, yakni Wewiku, Rinhat, Malaka Tengah, Kobalima dan Kobalima Timur yang akan terealisasi pada musim tanam kedua bulan Mei-Juni 2013.

Pasca penanaman simbolis oleh Menteri Negara BUMN, Dahlan Iskan di Afuik, Kecamatan Kakulukmesak, kini tengah diujicoba di enam  desa, yakni Silawan, Kabuna, Tulakadi, Sadi, Taeksoruk dan Nenuk di atas lahan 200 ha.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Belu, Remigius Asa, S.H, menyampaikan hal ini kepada Pos Kupang di ruang kerjanya, Kamis (14/2/2013). Ia ditanyai seputar tindak lanjut pengembangan sorgum di Belu.

Remi menjelaskan, program kerjasama pengembangan sorgum antara Pemkab Belu dan Kementerian BUMN saat ini mendapat respon cukup baik dari pemerintah dan masyarakat. Pemkab  menyediakan dua  unit traktor besar untuk pengolahan lahan dan masyarakat menyediakan lahannya untuk menanam sorgum yang bibitnya diperoleh dari PT Batan Tekno.

Bentuk dukungan Pemkab Belu, tutur Remi, dalam tahun 2013 ini target untuk penanaman sorgum bakal terealisir di atas lahan seluas 5.000-10.000 Ha.

"Sekarang memang kita lagi ujicoba di enam  desa.

Kita sudah siapkan dua unit traktor besar untuk menggusur lahan untuk penanaman sorgum ini. Dan, pada musim tanam kedua nanti kita akan coba kembangkan di lima kecamatan di Malaka, yakni  Wewiku, Rinhat, Malaka Tengah, Kobalima dan Kobalima Timur," jelasnya.

Mantan Camat Malaka Barat ini menambahkan, alasan mendasar pemerintah menaruh harapan positif terhadap tanaman sorgum karena merupakan pangan alternatif. Selain itu, bisa diolah menjadi makanan ringan termasuk bahan baku industri dan bioethanol. Ada juga diolah jadi minuman beralkohol kadar rendah.

"Pemkab fasilitasi lahan sementara PT Batan Tekno menyiapkan saprotan dan saprodi berupa benih, pupuk dan obat. Dari hasil pengembangan sorgum ini, soal pembagian hasil tentu 70 persen diambil BUMN dijadikan persiapan pengembangan benih sedangkan 30 persen untuk konsumsi warga," jelas Remi.

Sebelumnya, Menteri Negara BUMN, Dahlan Iskan menantang pemerintah dan warga  Kabupaten Belu, untuk mengembangkan tanaman sorgum di perbatasan RI-RDTL. Untuk tahap pertama dikembangkan di lahan seluas 200 hektar di dua kecamatan, yakni Weliman dan Wewiku juga di SoE, TTS dan Camplong Kabupaten Kupang. Rakyat diberi ruang untuk mengembangkan potensi alam yang ada dan tidak terlalu berharap pada pemerintah.

"Kalau Anda minta jalan saya kasih sorgum, minta motor saya kasih sorgum, minta baju saya kasih sorgum. Pokoknya Belu harus jadi daerah penghasil sorgum nasional. Kuncinya harus bekerja ekstra keras dan agak gila," tegas Menteri Dahlan Iskan, pada acara Ground Breaking PKBL BUMN program ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan dan daerah perbatasan dan tertinggal di Afuik, Kecamatan Kakulukmesak, Jumat (18/1/2013). Dahlan ke Belu setelah sebelumnya berada di Dili, RDTL untuk meresmikan jaringan telkomsel di negara termuda itu. (*)

Baca  Juga  :

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved