Ratu merupakan perempuan paling berpengaruh di Inggris
Radio BBC 4 memilih Ratu Elizabeth sebagai perempuan paling berpengaruh di Inggris Raya disusul oleh Menteri Dalam Negeri Theresa May.

Ratu Elizabeth II ketika menjamu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Buckingham.
Ratu Elizabeth II terpilih sebagai perempuan paling berpengaruh di Inggris Raya oleh sebuah acara perempuan di Radio BBC 4.
Pemilihan itu ditentukan oleh sebuah dewan juri untuk acara Woman's Hour dari daftar 100 perempuang yang dianggap paling berpengaruh di Inggris Raya.
Di tempat kedua adalah Menteri Dalam Negeri Theresa May dan disusul dengan Ana Botin, pimpinan tertinggi Bank Santander cabang Inggris.
Adapun penulis seri Harry Potter, JK Rowling, berada di peringkat ke-13, di bawah Justine Roberts dan Carrie Longton, yang menemukan situs internet Mumsnet.
Kedua pendiri situs yang berisi sejumlah saran bagi kaum ibu itu berada di peringkat tujuh.
Salah seorang anggota dewan juri, Eve Pollard, mengatakan daftar peringkat memperlihatkan peran perempuan dalam sektor-sektor yang sebenarnya belum memiliki perwakilan perempuan yang memadai.
Putri Kate berpotensi
Pollar menambahkan bahwa salah satu patokan adalah para perempuan itu memiliki kendali atas kebijakan, arahan, pengaruh, maupun para stafnya.
"Dewan, yang demokratis, juga berpendapat kami sebaiknya memasukkan beberapa perempuan yang memiliki kekuatan lembut -bukan yang kuat atau dalam pengambilan keputusan keuangan- namun memiliki kemampuan untuk mentransformasikan cara kita berpikir tentang kita sendiri," tambahnya.
Menantu Ratu, Duchess of Cambridge, Kate, tidak masuk dalam daftar namun dewan juri mencatat dia memiliki potensi.
"Ada beberapa yang tidak masuk. Misalnya, kami berdepat panjang tentang Duchess of Cambridge. Apakah dia berpengaruh? Besar. Apakah berkuasa? Belum."
Penyanyi Adele tidak terpilih dalam peringkat 20 teratas namun masuk dalam daftar umum.