Sabtu, 4 Oktober 2025

Partai NasDem

Ketua NasDem Sulsel Merasa Dizalimi Surya Paloh

DPW Partai NasDem Sulsel, Sanusi Ramadhan mengaku kecewa dengan sikap yang ditunjukkan DPP Partai

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Ketua NasDem Sulsel Merasa Dizalimi Surya Paloh
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Ketua Dewan Majelis Tinggi Nasional Partai NasDem, Surya Paloh, saat berbicara di hadapan kader dan simpatisan pada pembukaan Kongres I Partai NasDem di JCC, Jakarta Pusat, Jumat (25/1/2013). Kongres yang diadakan selama dua hari ini untuk menyamakan strategi dalam menghadapi Pemilu 2014 dan mengukuhkan Surya Paloh sebagai Ketua Umum Partai NasDem. TRIBUNNEWS/HERUDIN

Laporan Wartawan Tribun Timur,Yasdin

TRIBUNNEWS.COM MAKASSAR,- Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Sulsel, Sanusi Ramadhan mengaku kecewa dengan sikap yang ditunjukkan DPP Partai NasDem yang menonaktifkan dirinya. Meski belum menerima secara resmi surat penonaktifan itu, Sanusi mengaku telah mendengar penonaktifannya dari sejumlah koleganya. Meski kecewa, Sanusi mengaku menerima keputusan tersebut meski belum disampaikan secara resmi.

Selain Sanusi, DPP NasDem juga menonaktifkan Sekretaris DPW NasDem Sulsel Hilal melalui surat bernomor Istimewa-4/PK/DPP-NasDem/II/2013.Baik Sanusi maupun Hilal diduga kuat menghasut sejumlah Ketua DPW NasDem se-Indonesia untuk melawan Ketua Umum DPP NasDem terpilih Surya Paloh. Surat penonaktifan Sanusi dan Hilal diteken langsung Surya Paloh.

Dikonfirmasi, Jumat (8/2), Sanusi Ramadhan mengaku pasrah dengan keputusan yang telah diambil pimpinan partai bernomor satu ini. Dia juga belum memikirkan untuk melakukan perlawanan kepada pimpinan DPP yang dinilainya telah mengambil keputusan secara sepihak. " Berita pembekuan ini, sudah saya dengar dan saya tahu. Tapi saya belum mendapatkan surat secara resmi dari DPP," kata Sanusi.

Sanusi membantah jika dirinya bersama dengan 10 pimpinan DPW lainnya melakukan pertemuan khusus untuk melawan keputusan Rapimnas yang menetapkan Surya Paloh sebagai ketua, apa lagi menginisiasi pertemuan itu. Menurutnya, tudingan yang dialamatkan kepadanya sebagai penggerak pertemuan dengan DPW lainnya, salah besar. Menurutnya, pertemuan dengan 11 DPW hanya mengarahkan pengambilan keputusan partai dilakukan sesuai dengan mekanisme partai.

" Sebenarnya ada 25 pimpinan DPW awalnya yang menginginkan pengambilan keputusan sesuai dengan mekanisme, bukan melakukan perlawan terhadap Bang Surya. Hanya saja beberapa DPW kemudian dihasut lalu berkurang menjadi 22 DPW dan selanjutnya hanya 11 yang kemudian memegang komitmen menyelamatkan partai. Saya kemudian dituding menggerakan dan melakukan pertemuan di gedung milik Bang HT (Hari Tanoe Sudibyo)," ujarnya.

Sanusi menyatakan, penetepan Ketua DPP Partai NasDem tidak seharusnya dilakukan dengan meminta kesepakatan dari peserta kongres tapi dilakukan oleh MNP Partai Nasdem yang beranggotakan sembilan orang termasuk Surya Paloh sendiri. " Kami hanya meminta aturan itu dikembalikan lalu inilah yang dianggap sebagai perlawan. Kongres itu cuma sekadar mensahkan saja, yang berhak memilih ketua itu MNP," lanjutnya.

Sikap Sanusi yang dinilai membangkang oleh Surya akhirnya mengambil tindakan dengan menonaktifkan sebagai Ketua DPW NasDem Sulsel. Dia juga menyayangkan, sikap beberapa Ketua DPD NasDem di Sulsel yang "terjual" pada saat kongres dengan terhasut oleh intimidasi yang dilakukan oleh kubu Surya Paloh. Beberapa, orang yang disebut terhasut oleh Sanusi yakni Ketua DPD NasDem Bone dan Jeneponto serta Bendahara DPW NasDem Sulsel.

Sanusi merasa dikhianati beberapa pengurus internal DPW NasDem Sulsel dan beberapa Ketua DPD NasDem Sulsel, diantaran Bone dan Jeneponto. " Pada saar rapat pimpinan wilayah beberapa waktu lalu semua DPD bersepakat bahwa saya adalah Ketua DPW," sambungnya.

Sanusi yang merupakan ketua pertama NasDem Sulsel menilai DPP NasDem tidak mengenal balas budi dan tidak tahu berterima kasih. Sebagai peletak pondasi Partai NasDem di Sulsel, Sanusi merasa telah dizalimi Surya Paloh cs.  "Itu penzaliman dan saya secara pribadi menyatakan ingin mundur dari partai ini,"tegasnya.

Bukan hanya dinonaktifkan, Sanusi bahkan langsung diganti pelaksana tugas Ketua DPD NasDem Sulsel, Mayjen TNI Supiadin Yusuf. Setelah lengser dari NasDem Sulsel, beredar informasi jika Sanusi Ramadhan merapat ke kubu HT yang disebut-sebut telah mendirikan organisasi, Persatuan Indonesia (Perindo) pascapengunduran dirinya dari Dewan Pakar Partai NasDem. "Kedekatan saya dengan Bang HT karena kesamaan pikiran," pungkas Sanusi. (yas)

Baca  juga :

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved