Indonesia-Australia Kerja Sama Keamanan Transportasi
Pemerintah Indonesia dan Australia menggalang kerja sama keamanan transportasi.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia dan Australia menggalang kerja sama keamanan transportasi. Persetujuan yang ditandatangani EE Mangindaan, Menteri Perhubungan RI dan Menteri Infrastruktur dan Transportasi Australia, Antony Albanese mencakup kerja sama keamanan penerbangan dan transportasi laut.
Persetujuan tersebut bertujuan untuk membantu Indonesia dalam pembangunan sistem keamanan transportasi dalam menghadapi tindak terorisme maupun pencegahan gangguan keamanan transportasi bagi industri transportasi.
"Indonesia dan Australia memiliki kepentingan bersama dalam mengembangkan sistem transportasi yang aman dari tindakan-tindakan teroris dan melawan hukum" ujar Anthony, Kamis (7/2/2013).
Anthony juga menegaskan, dengan ditandatanganinya Annex II MOU tersebut akan terus dilanjutkan kerja sama di bidang keselamatan yang telah sukses dilaksanakan sejak 2007 yaitu Program Indonesia Transport Safety Assistance Package (ITSAP)
Kerja sama keamanan penerbangan Indonesia-Australia yang masuk dalam lingkup proyek Australia Aviation Security Project tahap I dan II melaksanakan program peningkatan kapasitas pegawai di Direktorat Jendersl Perhubungan Udaram PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II dengan fokus di Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Ngurah Rai.
Sementara kerja sama keamanan transportasi Laut Indonesia-Australia dilaksanakan melalui the Indonesia-Australia Maritime Security Project (IAMS) dengan fokus pada empat pelabuhan utama di Indonesia untuk meningkatkan kapasitas pegawai Ditjen Perhubungan Laut dalam penerapan International Ship and Port Facility Security (ISPS) Code.
Paket Bantuan Keselamatan Transportasi dari Pemerintah Australia (ITSAF) dilaksanakan sejak 2007, dengan total bantuan senilai 38,4 juta dollar Australia. Tujuan proyek ITSAP Ini adalah kerja sama untuk peningkatan keselamatan transportasi di Indonesia melalui peningkatan kemampuan manajemen keselamatan transportasi di penerbangan dan angkutan laut.
Bantuan teknis dilakukan oleh Civil Aviation Safety Authority (CASABLANCA), Australian Transport Safety Bureau ( ATSB) dan Australian Maritime Safety Authority (IMSA). Selain peningkatan kapasitas sumber daya manusia, Program ITSAF juga membantu Ditjen Hubla dalam penyusunan standar kapal yaitu Non Conventional Vessel Standar (NCVS) dan dengan Ditjen Perhubungan Udara menyusun buku pedoman bagi Tropical Mountainous Terrain Flying OperationTraining.