Bakal Ada Desain Batik Indonesia Nigeria
Batik Indonesia terus meneberkan pesonanya ke mancanegara. Kali ini, Nigeria, salah satu negera berkembang di kawasan Afrika Barat

Laporan Wartawan Tribun Jakarta,Daniel Ngantung
TRIBUNNEWS.COM - Batik Indonesia terus meneberkan pesonanya ke mancanegara. Kali ini, Nigeria, salah satu negera berkembang di kawasan Afrika Barat, yang kepincut keindahan dan kesofistikasian batik Indonesia.
Kepada rombongan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia yang mengikuti kunjungan kenegaraan Presiden RI ke Nigeria beberapa hari lalu, pemerintah Nigeria menyampaikan minatnya untuk mengembangkan batik lokal dengan mendalami teknik-teknik batik Indonesia.
"Sebetulnya Nigeria sudah punya batik dan tenun, tetapi mereka sangat tertatik dengan batik Indonesia karena keragamannya sangat besar," ujar Dirjen Industri Kecil Menengah Kementerian Perindustrian Republik Indonesia Euis Saedah kepada TRIBUNnews.com usai jumpa pers Indonesia Fashion Week 2013 di Jakarta, Selasa (5/2/2013).
Dijelaskan oleh Euis, walau ada 10 negara yang memiliki batik dengan teknik dan motif yang berbeda, namun Indonesialah yang menjadi "home of batik". "Karena sejak Kerajaan Mataram abad ke-16 konsisten mempertahankan batik. Dan yang terpenting batik Indonesia selalu memiliki filosofi tersendiri. Mungkin inilah yang membuat mereka tertarik," tuturnya.
Sementara ini, lanjut Euis, batik Nigeria belum punya identitas dan ciri khas. "Nah, apa sih yang mau mereka tuangkan dan tawarkan di batik Nigeria, itulah yang ingin kami bantu," katanya.
Belum ada perjanjian resmi di antara kedua negara. Namun Euis beserta timnya sudah menyiapkan desain batik Indonesia-Nigeria untuk dipresentasikan saat kedua pihak bertemu kembali.
"Kami tidak akan mengaplikasikan motif-motif yang memang sudah dikonservasikan. Jadi jangan khawatir," katanya menambahkan.
Rencanany, kementerian terkait dan pemerintah Nigeria bersama istri Guberner Negara Bagian Kogi akan tatap muka kembali saat Indonesia Fashion Week nanti.
Nigeria adalah negara federal yang terdiri dari 36 negara bagian dan total penduduk sekitar 170 juta jiwa.
Hingga 2011, negara ini memiliki GDP senilai 413 miliar dolar AS.