Sabtu, 4 Oktober 2025

Pemerintah Siapkan Rp40,7 Miliar Untuk Air Bersih

menyiapkan Rp40.745.553.000 untuk program penyediaan air bersih di Kabupaten Nunukan.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Pemerintah Siapkan Rp40,7 Miliar Untuk Air Bersih
TRIBUN KALTIM/ Niko Ruru
Wakil Bupati Nunukan Hajjah Asmah Gani, Rabu (30/1/2013) siang mengecek distribusi air PDAM di rumah warga di Desa Mansalong, Kecamatan Lumbis.

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru

TRIBUNNEWS.COM  NUNUKAN,- Pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2013 menyiapkan  Rp40.745.553.000 untuk program penyediaan air bersih di Kabupaten Nunukan.

Wakil Bupati Nunukan Hajjah Asmah Gani menjelaskan, dana tersebut diperuntukkan bagi optimalisasi SPAM Pulau Sebatik, untuk pembuatan sumur bor kapasitas 5 liter perdetik sebesar Rp 8.740.360.000, selanjutnya pipa jaringan perpipaan diameter 250-75 milimeter, di Desa Setabu, Kecamatan Sebatik Barat senilai Rp 9.456.482.000.

Adapula pembangunan SPAM penangkap mata air (PMA) jaringan perpipaan diameter 150 - 50 di Long Bawan, Kecamatan Krayan senilai Rp. 7.100.000.000.  Proyek serupa juga dilaksanakan di Kecamatan Krayan Selatan senilai Rp7.101.651.000.

Sedangkan untuk pembangunan SPAM IKK intake IPA kapasitas 20 liter perdetik, reservoar, bangunan penunjang di Kecamatan Sebatik Barat mendapatkan anggaran senilai Rp 8.347.060.000

Selain melalui APBN, Pemkab Nunukan pada tahun ini juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp 16, 8 miliar. Dari dana itu, sebesar Rp4,7 miliar digunakan untuk membiayai pemasangan instalasi ke rumah penduduk.

"Khusus di Kecamatan Lumbis, tahun ini ada 67 sambungan baru. Nanti sisanya akan kita usulkan lagi ke daerah atau provinsi untuk tambahan," ujar Direktur PDAM Kabupaten Nunukan Masdi.

Saat ini sedikitnya baru 22 persen penduduk Kabupaten Nunukan yang terjangkau air bersih PDAM.

Wakil Bupati mengatakan, dengan alokasi dana dari APBD Nunukan pada tahun ini, diharapkan dapat membantu pemasangan instalasi gratis ke rumah-rumah masyarakat khususnya di luar Kecamatan Nunukan.

Ia juga mengakui kesulitan yang dihadapi PDAM. Dengan biaya produksi mencapai Rp3.000 perkubik, PDAM Nunukan hanya menjual Rp1.500 perkubik kepada para pelanggan.

"Kalau seluruh Indoensia, terendah Nunukan. Kalau kualitas untuk pelayanan kita, dan memang membutuhkan partisipasi masyarakat, kita akan naikkan, kita coba sehatkan," ujarnya.

Masdi mengatakan, untuk mengubah tarif PDAM bukanlah persoalan yang mudah. Karena harus mengubah peraturan daerah yang pembahasannya melibatkan DPRD Nunukan.

Beban biaya yang harus dikeluarkan akan semakin besar, karena rencananya mulai tahun ini pihaknya juga akan mengalirkan air bersih ke wilayah Kecamatan Nunukan Selatan. Meskipun tanpa subsidi dari Pemkab Nunukan atas murahnya tarif PDAM dibandingkan biaya produksi, pihaknya akan memaksimalkan penggunaan dana operasional Rp1,7 miliar untuk menutupi tingginya biaya produksi.

"Untuk Rp1,7 miliar ini kita maksimalkan untuk operasional di Kecamatan Nunukan Selatan, karena kita juga butuh bahan bakar minyak (BBM). Tapi kalau memang dikehendaki pemerintah dan DPRD, tidak tertutup kemungkinan kedepan ada kenaikan tarif," ujarnya.

Baca   Juga  :

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved