Sabtu, 4 Oktober 2025

PT JMI Tegaskan Tetap Akan Bangun Pabrik

Perusahaan penambang pasir besi di wilayah pesisir selatan Kulonprogo, PT Jogja Magasa iron (PT JMI), menegaskan akan membangun pabrik

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto PT JMI Tegaskan Tetap Akan Bangun Pabrik
NET
Pengelolaan Pasir Besi

TRIBUNNEWS.COM KULONPROGO,  – Perusahaan penambang pasir besi di wilayah pesisir selatan Kulonprogo, PT Jogja Magasa iron (PT JMI), menegaskan akan membangun pabrik pengolahan pasir besi menjadi pig iron di wilayah Karangwuni, Kecamatan Wates. Kini, mereka akan melakukan perbaikan terhadap rancangan angaran biaya (RAB) menuju proses konstruksi.

Menurut Direktur SDM community Development PT JMI, Heru Priyono, pihaknya akan selalu taat dan tidak akan keluar dari isi kontrak karya. Dirinya memastikan pembangunan pabrik pengolahan pig iron tetap akan dilakukan. Selain itu, pihaknya juga menegaskan tidak akan menjual konsentrat seperti yang dikhawatirkan oleh sejumlah kalangan.

“Sudah diputuskan manajemen, pabrik akan didirikan di Karangwun. Lahan yang dibutuhkan maksimal mencapai 245 hektar. Diharapkan, dalam waktu masksimal enam bulan ke depan akuisisi lahan sudah bisa dilakukan. Kami tidak ada niatan menjual konsentrat,” jelas Heru kepada wartawan, Rabu (30/1/2013).

Dalam waktu dekat,  pihaknya juga akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan pemerintah Kabupaten Kulonprogo. Termasuk melakukan negosiasi dalam merumuskan ganti untung terhadap lahan yang akan dipakai untuk pabrik. Jika tidak ada masalah, pertengahan tahun nanti tahap konstruksi sudah akan dimulai.

“Kami akan selesaikan RAB untuk merancang proses pembebasan lahan,” tandasnya.

Pertimbangan lokasi pabrik di Karangwuni menurut Komisaris PT JMI, Luthfi Heyder, mengacu pada kesiapan dan ketersediaan lahan. Apalagi, lanjut Luthfi, pemkab juga akan membangun saluran air bersih menuju lokasi tersebut.

PT JMI menurutnya sudah memiliki ijin konstruksi untuk mengirimkan sampel konsentrat ke luar negeri. Pihaknya tinggal menunggu izin dari bea cukai saja. Besaran jumlah konsentrat yang akan dikirim untuk ujicoba laboratorium pun dikatakannya maksimal 30 ton, sesuai kapasitas pabrik.

“Belum pernah kita menjual konsentrat. Konsentrat yang adamenjadi bagian dari ujicoba dan bukan untuk dikomersilkan,” tandas Luthfi.(ing)

Baca   Juga  :

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved