Ini Alasan Ratu Beatrix Turun Tahta
Kepala Kerajaan Belanda, Ratu Beatrix, pada Senin (29/1/2013), mengumumkan akan turun tahta.
TRIBUNNEWS.COM-- Setelah 33 tahun berkuasa, Kepala Kerajaan Belanda, Ratu Beatrix, pada Senin (29/1/2013), mengumumkan akan turun tahta.
Ratu Beatrix meletakan mahkotanya, untuk mendukung anaknya Putra Mahkota Willem Alexander, sebagai pewaris tahtanya.
"Langkah ini saya lakukan dengan keyakinan penuh bahwa saya akan menyerahkan tahta pada tanggal 30 April 2013 mendatan untuk anak saya, Willem Alexander," kata Ratu Beatrix dalam pidatonya yang ditayangkan oleh televisi Belanda, dikutip dari Asiaone.com, Selasa (30/1/2013).
Ratu Beatrix mengatakan ia menggunakan momen ulang tahunnya yang ke 75 tahun, dan hari jadi monarko Belanda ke 200 sebagai waktu yang tepat untuk mengundurkan diri.
"Saya mundur bukan karena melayani publik Belanda adalah pekerjaan yang terlalu berat bagi saya, tetapi karena keyakinan bahwa tanggung jawab untuk mengelola negara harus berada di tangan generasi baru," katanya.
Berbicara setelah Ratu Beatrix, Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte menilai, Ratu Beatrix adalah sosok yang selalu dikenang di hati masyarakat Belanda.
"Dia telah tumbuh menjadi ikon Belanda," tuturnya.
Ia menilai Pangeran Willem Alexander adalah figur yang tepat untuk menggantikan Ratu Beatrix. "Dia dan Putri Maxima benar-benar telah siap untuk tugas tersebut, mereka akan melayani negara kita dengan pengabdian," ucapnya.
JIka setelah resmi dilantik, maka Pangeran Willem akan menjadi raja pertama di Belanda, selama satu abad terakhir, sejak pemerintahan raja Willem III, yang berakhir di tahun 1890.
Rencananya penobatan Pangeran Willem akan dilangsungkan di Gereja New Amsterdam. (asiaone.com)