Blog Tribunners
Pakistan Prihatin, Ekspor Kinnow ke Indonesia Dibatasi
Kuota baru telah diperkenalkan untuk mengatur jumlah impor kinnow
TRIBUNNEWS.COM - Kuota baru telah diperkenalkan untuk mengatur jumlah impor kinnow (jeruk) dari Pakistan yang dapat diterima di Indonesia.
Asosiasi Pengolah Buah Jeruk dan Kesemek Pakistan telah menulis surat kepada Duta Besar Indonesia untuk Pakistan, menyoroti keprihatinan atas masalah industri tersebut.
Surat tersebut menyebutkan fakta bahwa Indonesia telah menikmati akses gratis ke pasar Pakistan untuk banyak komoditi, termasuk minyak sawit, selama enam tahun. Sebagai bagian dari persetujuan perdagangan preferensial yang meliputi hal tersebut, Pakistan mengharapkan akses pasar tanpa hambatan untuk ekspor jeruk mereka.
Namun, pada bulan lalu, importir Indonesia mendapatkan kabar dikeluarkannya kuota bulanan yang mengatur volume kinnow yang dapat diimpor ke dalam negeri.
Surat ini juga membawa ke pelaku industri buah segar Pakistan yang memperhatikan masalah pembatasan masuknya impor buah segar ke pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. Penutupan pelabuhan untuk pengiriman produk segar diperdebatkan tahun lalu ketika diumumkan bahwa semua impor produk tersebut harus masuk melalui pelabuhan lainnya. Negosiasi telah karena dilakukan dan pelabuhan terbuka lagi untuk Australia dan Amerika Serikat, tetapi tidak untuk Pakistan.
Ini berarti bahwa semua produk impor Pakistan ke Indonesia sebaliknya harus dibongkar melalui pelabuhan Surabaya, dimana akan mengakibatkan biaya pengiriman dan biaya bertambah sebesar 2.500 dollar AS atau sekitar Rp 24,1 juta (kurs Rp 9.600 per dollar AS), menurut Asosiasi.
Surat ditandatangani oleh Presiden Asosiasi, Rana Muhammag Sadig dan disalin ke berbagai instansi pemerintah dari kedua negara.
Ditulis oleh : Ben Litter untuk freshplaza.com, diakses pada 18 Januari 2013
TRIBUNNERS POPULER
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.