Banjir Dahsyat Jakarta
Taufik Kiemas Setuju Ibu Kota Negara Pindah ke Palangkaraya
Berbagai pihak menaruh prihatin menyusul lumpuhnya aktivitas Ibu Kota Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan bisnis akibat

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Berbagai pihak menaruh prihatin menyusul lumpuhnya aktivitas Ibu Kota Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan bisnis akibat banjir yang terjadi dalam tiga hari terakhir ini.
Banjir yang melanda sekitar 20 persen kota Jakarta kali ini menambah panjang daftar masalah sosial Jakarta sebagai Ibu Kota negara.
Selain banjir, ada juga kemacetan lalu lintas dan kerawanan sosial lainnya yang patut mendapatkan perhatian semua pihak untuk segera di atasi.
"Saya kurang optimistis jika berbagai permasalahan kota Jakarta tersebut dapat di atasi dengan baik jika penanganannya hanya bersifat konvensional. Diperlukan langkah-langkah strategis dan fundamental untuk mengatasinya. Salah satunya, mempertimbangkan sungguh-sunggu opsi memindahkan Ibu Kota negara ke daerah lain yang memenuhi syarat," ujar politikus senior PDI Perjuangan yang tak lain Ketua MPR Taufik Kiemas, Kamis (17/1/2012).
"Baik secara geografis, geopolitik, maupun sosio ekonomis, salah satu daerah yang pernah ditawarkan menggantikan DKI Jakarta sebagai Ibu Kota negara oleh presiden pertama RI Bung Karno adalah Palangkaraya, Kalimantan Tengah," kata Taufik.
Selain Palangkaraya, sambung Taufik, bisa juga di daerah lainnya di manapun di wilayah NKRI asal memenuhi persyaratan yang diperlukan untuk menjadi Ibu Kota negara.
Keputusan pemindahan Ibu Kota negara ini, ujarnya, tentu saja bukan hanya tanggungjawab pemerintah bersama DPR, tetapi juga perlu mendapatkan dukungan seluruh rakyat Indonesia.
BACA JUGA:
- Cuaca Buruk, Menhub Minta Maklumi Kalau Pesawat Delay
- Regulasi Anti-Rokok Merupakan Kriminalisasi Kegiatan Merokok
- KNPI Usul Bentuk Badan Khusus Tangani Banjir
- SBY Susuri Ciliwung dengan Perahu Karet Selama 30 Menit
- Warga Apresi