Lada Putih Petani di Kukar Dibeli Perusahaan Belanda
Terhitung sejak beberapa bulan kemarin para petani lada di Kabupaten Kutai Kartanegara kini tak
lihat foto
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Januar Alamijaya
TRIBUNNEWS.COM, TENGGARONG - Terhitung sejak beberapa bulan kemarin para petani lada di Kabupaten Kutai Kartanegara kini tak perlu lagi bersusah payah mencari pasar untuk menjual produk perkebunannya.
Hal tersebut terjadi karena sejak Oktober 2012 Pemkab Kukar telah menjalin kerjasama dengan salah satu perusahaan berlevel Internasional yang bersedia menampung pasokan lada putih dari para petani di Kukar.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Kukar Dapif Haryanto menyebutkan bahwa sejak bulan Oktober kemarin memang telah terjalin nota kesepahaman antara Pemkab Kukar dengan salah satu produsen produk rempah-rempah yang berbasis di Belanda yakni Unispice.
Dalam penadatanganan nota kesepahaman yang berlangsung di Amsterdam itu disebutkan bahwa Unispice selaku pihak pabrikan akan menampung hasil perkebunan dari petani Lada di Kukar untuk dipasarkan ke seantero Eropa.
Mereka bahkan bersedia menampung hingga sekitar 20 ribu ton pertahun komoditas lada putih dari Indonesia terutama Kutai Kartanegara meski dalam prakteknya pihaknya hanya mampu memenuhi permintaan sekitar 12 ribu ton dalam satu tahunnya.
“Pasokan dia minta 20 ribu ton pertahunnya, sementara kita berkisar maksimal hanya 12 ribu ton pertahun dan sisanya dia mengambil dari Bangka,” katanya.
Namun Dapif juga mengungkapkan bahwa penandatanganan itu juga meminta kepada Pemkab Kukar untuk tetap menjaga ketersediaan komoditas ini didaerahnya termasuk kualitas bahkan jika memungkinkan ada perluasan perkebunan lada di Kukar.
Artinya jangan sampai lagi kemudian kebun-kebun lada yang ada, saban tahun jumlahnya malah kian merosot terdesak oleh berbagai kepentingan ekonomi lainnya seperti pertambangan ataupun perkebunan kelapa sawit.
Baca juga:
