Bandung Siapkan Rp 16 M Untuk Tertibkan PKL
Kota Bandung kembali menganggarkan dana miliaran rupiah untuk kembali menata para pedagang

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kota Bandung kembali menganggarkan dana miliaran rupiah untuk kembali menata para pedagang kaki lima (PKL) yang kini tersebar di sejumlah trotoar di jalan-jalan protokol di Kota Bandung. Dana yang kali ini dianggarkan, Rp 16 miliar. Penertiban akan dimulai terhadap para PKL yang berjualan di kawasan alun-alun dan Jalan Merdeka.
"Dana penataan PKL ini nantinya disebar di beberapa dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Mereka harus memiliki program yang jelas," ujar Wakil Wali Kota Bandung, Ayi Vivananda, saat memimpin rapat Satuan Tugas Khusus (Satgasus) Penataan dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima (PKL) di ruang tengah Balai Kota Bandung, Selasa (8/1/2013).
Rapat dihadiri jajaran Kepala Satuan Perangkat Daerah (SKPD) di antaranya jajaran Satpol PP, Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya, Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Sosial Dinas Perhubungan, Dinas kependudukan, para camat, Komandan Kodim, kepolisian dan kejaksaan.
Ayi mengatakan ia sebagai komandan Satgasus, ia memang harus rutin mengadakan pertemuan dan berkoordinasi dengan jajarannya. Dengan demikian, penataan dan pembinaan PKL dapat tepat sasaran dan berhasil.
Berdasar pendataan yang mereka lakukan hingga akhir 2012, kata Ayi, terdapat 20.326 PKL yang ada di Kota Bandung, yang tersebar di 30 kecamatan.
"Namun, dari jumlah tersebut, sebanyak 79 persen berasal dari luar Jabar, 11 persen masih dari Jabar, tapi bukan warga Kota Bandung, dan hanya 10 persen yang warga Bandung," ujar Ayi.
Ayi mengatakan, pihaknya tidak pernah melarang keberadaan PKL di Kota Bandung. Namun, para PKL, tentu saja harus menaati peraturan yang ada. Karena itu, pada penataan nanti, para PKL tidak akan diusir begitu saja dari tempatnya berdagang. Para PKL ini akan ditertibkan, tapi cara penertibannya akan terencana agar berhasil.
Di kawasan alun-alun sendiri, kata Ayi, penataan akan dimulai dari sekitar Pendopo dan Balai Kota Bandung. "Balai Kota dan Pendopo adalah simbol pemerintah. Tentu harus bersih dan nyaman tidak semrawut oleh PKL," ujar Ayi.
Dalam rapat kemarin, Koordinator PKL di Kepatihan, Taufik, menjamin bahwa pihaknya dapat mengikuti penataan PKL ini dengan baik selama Pemkot Bandung tak sekadar main usir saat melakukan penataan.
"Jika para PKL juga disediakan tempat yang layak untuk relokasi, saya sebagai sesepuh PKL Kepatihan sanggup dalam beberapa jam saja membersihKan PKL," ujar Taufik di hadapan para pejabat.
Namun, Taufik juga minta Pemkot Bandung bersikap tegas terkait masalah parkir dan angkutan kota. "Kenapa hanya PKL yang selalu disalahkan sebagai pembuat macet, sementara parkir di badan jalan dibiarkan," ujar TaufiK.
Terkait hal ini, Ayi langsung minta Dinas Perhubungan untuk selalu menertibkan parkir di badan jalan yang sering membuat macet. (Tribun Jabar/Tiah SM)
Baca juga:
- Kepala Dikmenof Bantul Belum Copot Plang RSBI
- Bus Terguling Tiga Pelajar Tewas
- Ruang Balai Diklat Provinsi Jatim Terbakar
- Gagal Tagih Utang, Karyawan Cuci Motor Jadi Pelampiasan