Tiga Penyebab Rendahnya Kepercayaan Publik Terhadap Parpol
Wasekjen Partai Demokrat Saan Mustofa mengakui kepercayaan publik terhadap partai politik sangat rendah.

Laporan Wartawan Tribunnews, Eri Komar Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Saan Mustofa mengakui kepercayaan publik terhadap partai politik sangat rendah.
Saan, setidaknya menemukan tiga faktor yang menyebabkan masyarakat jadi antipati terhadap parpol.
"Pertama kehadiran Parpol hanya sibuk menjelang ada hajatan politik. Apakah itu Pilkada (pemilihan kepala daerah), Pileg (Pemilihan anggota legislasi), pemilihan bupati, walikota dan sebagainya," kata Saan dalam diskusi bertajuk "2013 Awal Tahun Politik, Bisakah Parpol Jadi Harapan 2014", di KPU RI, Jumat (4/1/2012).
Setelah hajatan politik tersebut selesai, partai menjadi sepi. Partai tidak menjalankan fungsi kepartaiannya seperti kaderisasi dan lainnya.
Kedua, lanjut Saan, perilaku kader partai yang nampak dan mengakibatkan dampak opini yang luar biasa.
"Perilaku yang tercela termasuk korupsi dan lainnya. Terutama yang jadi sorotan adalah kader DPR. (Yang korupsi) nggak sampai sepuluh persen tapi sangat mempengaruhi persepsi publik," kata Saan yang juga anggota Komisi III DPR RI itu.
Faktor ketiga adalah parpol disibukkan sikap internalnya sendiri sehingga ada anggapan masyarakat urusan dalam saja belum selesai apalagi mengurusi luar partai.