Jokowi Pakai Istilah Blusukan, SBY Gunakan Turba
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dicap meniru gaya blusukan atau inspeksi mendadak Gubernur DKI Jakarta Jokowi

TRIBUNNEWS.COM, BANTEN - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dicap meniru gaya blusukan atau inspeksi mendadak Gubernur DKI Jakarta Jokowi dengan turun langsung menemui masyarakat tanpa protokoler resmi.
Namun pihak Istana Kepresidenan RI melalui Staf Khusus Presiden, Daniel Sparringa, menyebut gaya kunjungan kerja ala SBY sebagai turba alias 'turun ke bawah', melihat dari dekat aktivitas maupun kondisi masyarakat di daerah.
Menurut Daniel, Presiden SBY akan memakai waktu terbaiknya dalam dua tahun ke depan untuk turun ke bawah.
"Tujuannya adalah untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap implementasi kebijakan serta program aksi pemerintah pusat dan pemerintah daerah," kata Daniel usai mendampingi Presiden SBY kunjungan kerja ke perkampungan nelayan Tanjung Pasir, Teluk Naga, Banten, Jumat (4/1/2013).
Menurut Daniel, interaksi langsung Presiden dengan warga diharapkan dapat memberikan informasi dari tangan pertama tentang capaian program, hambatan, dan hal yang perlu dilakukan untuk perbaikan.
"SBY akan memastikan dalam dua tahun ke depan mesin pemerintahan berjalan optimal untuk meningkatkan dampak dan manfaat program pemerintah. Gaya komunikasi publiknya juga akan lebih langsung dan tak berjarak. Mungkin dapat disebut lebih agresif," kata Daniel.
Manajemen dan kepemimpinan SBY juga akan lebih berorientasi pada solusi di lapangan dan perbaikan kebijakan yang ces pleng.
"Juga lebih interventif. Kegiatan seremonial dan protokoler akan sangat susut di sepanjang 2013-2014," kata Daniel.
Menurut dia, pada dasarnya SBY akan lebih sering di lapangan dan melakukan kunjungan in cognito, kunjungan tanpa pemberitahuan sebelumnya.
"SBY sangat menginginkan bahwa di akhir jabatannya di bulan Oktober 2014 ia dapat tersenyum karena telah melakukan yang terbaik untuk rakyat. Walaupun akan menjadi tahun penuh keringat, Presiden SBY jelas akan lebih tanpa beban karena ia tidak sedang bersaing dengan siapa pun dalam Pilpres 2014," kata Daniel.
Jadi, lanjut Daniel, dua tahun ini sungguh menjadi pertaruhan pribadi karena menyangkut idealisme, kredibilitas kepemimpinan, dan akuntabilitasnya di depan rakyat.
"Bagi orang lain, ini akan menjadi tahun politik. Bagi kami ini akan menjadi tahun dengan hari hari yang panjang dan kurang tidur," kata Daniel.
BACA JUGA: