Obat Bedaquiline Dianggap Efektif Obati TB Lebih Cepat

TRIBUNNEWS.COM - Médecins Sans Frontières atau dikenal dengan nama Doctors Without Borders (MSF) menerima keputusan lembaga pengawasan makanan dan obat-obatan Amerika Serikat (AS), US Food and Drug Administration, pada 31 Desember 2012 yang menyatakan bedaquiline adalah obat baru untuk melawan tuberculosis (TB) untuk didaftarkan sejak tahun 1963. Demikian rilis yang dikirim ke redaksi Tribunnews.com, Rabu (2/12/2013).

"Obat baru yang pertamakali digunakan untuk mengobati TB dalam kurun waktu 50 tahun adalah sesuatu loncatan yang sungguh luar biasa," kata Executive Director of the MSF Access Campaign, Dr Manica Balasegaram.

"Pada kenyataan bahwa obat tersebut sangat aktif melawan penyakit yang sangat kuat melawan obat penyembuh ini merupakan perubahan yang sungguh signifikan," jelasnya, lagi. Saat ini, pengobatan multidrug-resistant TB (MDR-TB) menggunakan 20 obat yang berbeda dalam kurun waktu dua tahun dan suntikan setiap hari selama delapan bulan.

Pasien pun akan mengalami sejumlah efek samping mulai dari permanen ketulian dan juga mual-mual yang terus menerus hingga masalah kejiwaan. Secara global, hanya 47 persen yang memulai pengobatan dengan metode  DR-TB bisa diobati. Dalam progam MSF, rata-rata kesembuhan mencapai 53 persen meski angka ini masih dianggap rendah.

"Kementerian kesehatan dan para regulator obat-obatan harus bekerja sama untuk memastikan orang-orang yang mengalami MDR-TB mendapat keuntungan dari penemuan terbaru ini secepat mungkin. Menggunakan bedaquiline uhtuk pengobatan TB yang tahan terhadap pengobatan jangka waktunya pendek, lebih bisa diterima pasien, dan lebih efektif," kata Balasegaram.

KESEHATAN POPULER