Anggaran Aceh Belum Terserap Rp 930 Miliar
Realisasi serapan anggaran Pemerintah Aceh sampai dengan 28 Desember 2012 sebesar Rp 8,77 triliun, atau mencapai sekitar 90,5 persen
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Realisasi serapan anggaran Pemerintah Aceh sampai dengan 28 Desember 2012 sebesar Rp 8,77 triliun, atau mencapai sekitar 90,5 persen dari total pagu ABPA setelah perubahan Rp 9,7 triliun. Dengan demikian, uang pemerintah yang masih tersisa sebesar Rp 930 miliar lagi.
"Sedangkan realisasi fisiknya lebih besar lagi, mencapai 96,5 persen," ungkap Kepala Tim Percepatan Pengendalian Kegiatan (TP2K) APBA Setda Aceh, dr Taqwallah, kepada Serambi (Tribunnews Network) akhir pekan lalu. Data itu ia peroleh dari laporan Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Aceh (DPKKA).
Ia menyebutkan, target realisasi keuangan APBA yang ditetapkan pihaknya sampai dengan 31 Desember 2012 adalah sebesar 91 persen. Merujuk data terakhir per tanggal 28 Desember 2012, berarti sisa target yang mesti dicapai tinggal 0,5 persen lagi.
"Mudah-mudahan sampai 31 Desember 2012, realisasi keuangannya bisa mencapai 91 persen atau lebih," ujar Taqwallah.
Ia menyebutkan, hampir semua SKPA (54 SKPA) mencapai target yang diharapkan, kecuali lima diantaranya, yaitu Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Aceh (DPKKA), Dinas Registrasi Kependudukan Aceh, Biro Keistimewaan Aceh, dan Sekretariat DPRA.
"Kelima SKPA ini masuk dalam katagori rapor merah karena belum mampu merealisasi daya serap keuangannya di atas 80 persen," ujar Taqwallah.
Kepala DPKKA, Drs Paradis, mengakui serapan anggaran di dinasnya masih rendah. Hal itu menurutnya, terjadi karena banyak anggaran bantuan dan kegiatan dari SKPA lain yang dititipkan pada DPKKA belum bisa direalisasikan karena berbagai kendala di lapangan.
Akibatnya, daya serap anggaran APBA 2012 DPKKA secara menyeluruh jadi rendah, baru mencapai sebesar 66 persen.
"Sedangkan untuk anggaran internal DPKKA sendiri realisasinya sudah mencapai di atas 90 persen," ujar Paradis.(her)