Jumat, 3 Oktober 2025

Di Jember Dukun Beranak Lebih Banyak Daripada Bidan

"Memang jumlah dukun beranak lebih banyak daripada bidan yang ada di Jember," ujar Yumarlis, Humas Dinas Kesehatan Jember.

zoom-inlihat foto Di Jember Dukun Beranak Lebih Banyak Daripada Bidan
TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN
Seorang suster memperhatikan 13 bayi yang lahir pada tanggal 121212 di ruang perawatan bayi RS Restu Ibu Balikpapan, Rabu (12/12). Puluhan bayi Kaltim lahir di tanggal 121212, bahkan seorang bayi lahir tepat pada pukul 12.12 WITA di RS ini. Sebagian orang tua dari bayi-bayi tersebut menganggap biasa saja dan ada yang merasa luar biasa atas kelahiran di tanggal berangka cantik tersebut. (TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN)

Laporan dari Sri Wahyunik wartawan surya

TRIBUNNEWS.COM,JEMBER -Tidak sedikit ibu melahirkan di Jember memilih memanfaatkan jasa dukun beranak. Pasalnya, keberadaan dukun beranak ini lebih mudah dijangkau oleh warga terdekat.

Berdasarkan data yang dicatat Dinas Kesehatan Jember, di Kabupaten Jember terdapat 1.100 dukun beranak. Sedangkan jumlah bidan hanya 420 orang.

"Memang jumlah dukun beranak lebih banyak daripada bidan yang ada di Jember," ujar Yumarlis, Humas Dinas Kesehatan Jember.

Jumlah bidan yang ada saat ini, lanjut Yumarlis, sebenarnya mencukupi untuk 248 desa se kabupaten Jember. Bahkan sebagian besar desa mempunyai lebih dari satu orang bidan.

Meski begitu, warga desa yang kesulitan menjangkau bidan desa lebih memilih memeriksakan kehamilan dan melahirkan ke dukun beranak. Hal ini pula yang menjadi salah satu faktor masih tinggi angka kematian ibu dan bayi di Jember.

Padahal, Yumarlis menegaskan, Dinkes telah memberikan insentif kepada dukun beranak jika mereka mengantarkan ibu melahirkan ke bidan.

"Kita memberikan insentif kepada dukun binaan, artinya mereka mau mengantarkan ibu melahirkan ke bidan," imbuh Yumarlis. Insentif yang diberikan kepada setiap dukun besarnya Rp 40.000 hingga Rp 50.000.

Yumarlis mengakui faktor jarak dan budaya yang membuat masyarakat terkadang lebih memilih dukun beranak daripada bidan.

Yumarlis menambahkan Dinkes akan terus melakukan kampanye pergi ke bidan atau Posyandu dan Puskesmas kepada ibu hamil agar angka kematian ibu dan anak terus terkurangi.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved