Pedagang Bakso Jateng Resah Isu Daging Babi
Maraknya isu bakso daging babi membuat Asosiasi Pedagang Mi dan Bakso Jawa Tengah risau.
Laporan Reporter Tribun Jogja, Bakti Buwono
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Maraknya isu bakso daging babi membuat Asosiasi Pedagang Mi dan Bakso Jawa Tengah risau. Untuk membuktikan bahwa bakso di Jateng bebas daging babi, mereka berdemonstrasi membuat bakso daging sapi di pinggir Jl Suyudono kompleks pasar Bulu Semarang, Senin (24/12/2012).
"Kami lakukan ada isu bahwa bakso bisa dicampur degan daging babi atau daging lain," kata ketua APMB Lasiman (53) di lokasi.
Ia mengatakan bahwa harga daging babi relatif mahal, yang murah adalah daging babi hutan. Itupun tidak beredar di Jawa Tengah. Ia menjamin, meskipun harga daging sapi mahal tapi pedagang bakso di Jateng tidak beralih ke daging bakso.
Lasiman menambahkan, isu daging babi sejak sebulan lalu membuat omzet pedagang bakso menurun hingga 30 %. Bahkan, banyak pedagang bakso keliling yang memilih pulang kampung karena tidak laku.
"Pedagang bakso keliling itu pulang tanpa membawa solusi apapun," kata Lasiman.
Ia mengatakan, efek isu daging babi sangat besar. Sebab, isu itu dibahas nasional bahkan para pejabat ikut berkomentar. Saat ini ada sekitar 32 ribu pedagang bakso di Jaten. (*)
Baca Juga :
- Menakar Integritas Politik dan Sosial Media 7 menit lalu
- 23 Ribu Orang Masuk DIY Melalui Adisutjipto 15 menit lalu
- Entis Sedih Cari Anaknya yang Hanyut 22 menit lalu